Bibir yang kering, pecah-pecah, hingga mengelupas bukan hanya soal kurang minum atau cuaca panas. Ada banyak kebiasaan kecil sehari-hari yang sering tak disadari, namun justru memperparah kondisi bibir.
Kulit bibir memiliki struktur yang jauh lebih tipis dibandingkan kulit tubuh lainnya. Jumlah kelenjar minyaknya pun sedikit, sehingga bibir tidak mampu mempertahankan kelembapan secara optimal.
Alhasil, sedikit saja salah perawatan, bibir bisa langsung kering dan terasa perih. Berikut beberapa kebiasaan yang diam-diam membuat bibir semakin kering dan rusak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lip balm beraroma kuat atau mengandung mentol memang terasa menenangkan. Namun, bahan parfum, flavor, maupun mentol bisa memicu iritasi pada bibir.
Saat iritasi berlangsung terus-menerus, kulit bibir kehilangan kemampuan menjaga kelembapan alami. Akibatnya, lip balm terasa tak lagi bekerja. Pilih produk tanpa pewangi dan tanpa sensasi dingin agar perlindungan lebih optimal.
Paparan sinar matahari tak hanya merusak kulit wajah, tetapi juga bibir yang lebih tipis dan sensitif. Tanpa SPF, bibir rentan mengering, menggelap, bahkan mengalami sunburn.
Gunakan lip balm dengan minimal SPF 15 dan reapply beberapa kali sehari, terutama jika sering berada di luar ruangan.
Dehidrasi sering kali pertama terlihat pada bibir. Karena tidak memiliki kelenjar minyak, bibir sangat bergantung pada kecukupan cairan tubuh.
Saat tubuh kekurangan air, bibir tampak kusam, muncul garis-garis, hingga pecah. Pastikan minum cukup air serta konsumsi omega-3 untuk mendukung hidrasi kulit dari dalam.
Lipstik matte memang tahan lama, tetapi formulanya biasanya lebih kering. Kandungan lilin yang tinggi membuat garis bibir tampak semakin jelas dan mempertegas area yang pecah-pecah.
Agar lebih nyaman, oleskan pelembap berbahan petroleum beberapa hari sebelumnya untuk memperbaiki tekstur bibir.
Glitter tampak cantik, tapi partikelnya yang kasar bisa menggesek permukaan bibir dan memicu iritasi. Pada bibir sensitif, kondisi ini bisa berkembang menjadi kekeringan yang lebih parah.
Gunakan lip balm atau petroleum jelly sebagai dasar sebelum memakai produk ber-glitter.
Banyak orang mengira menjilat bibir dapat melembapkan, padahal sebaliknya. Air liur mengandung enzim yang dapat merusak lapisan pelindung bibir.
Selain cepat menguap, air liur justru meninggalkan bibir lebih kering dari sebelumnya. Menghentikan kebiasaan ini bisa membawa perubahan besar.
Keringat mengandung garam yang dapat menarik kelembapan dari kulit. Bila dibiarkan mengering, area bibir bisa mengalami iritasi.
Setelah beraktivitas berat, bersihkan wajah dan area bibir dengan lembut untuk mencegah kekeringan akibat residu keringat.
Air liur yang menetes saat tidur dapat menyebabkan iritasi pada sudut bibir, dikenal sebagai cheilitis angularis. Area tersebut bisa menjadi merah, perih, bahkan pecah-pecah.
Membersihkan area mulut sebelum tidur dan memakai lip balm dapat membantu mencegah iritasi.
Penumpukan kulit mati dapat menghalangi penyerapan lip balm, membuat bibir tetap terasa kering meski sudah sering diberi pelembap.
Eksfoliasi ringan seminggu sekali menggunakan scrub gula, kain lembut, atau sikat gigi halus dapat membantu mengangkat kulit mati tanpa melukai bibir.
Menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas dapat membuat bibir lebih sehat, lembap, dan bebas pecah-pecah. Jika bibir tetap kering meski sudah dirawat, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengetahui penyebab lainnya.
(nga/tis)