Daftar Pusat Konservasi Gajah di Indonesia, Ada yang Memprihatinkan

CNN Indonesia
Senin, 15 Des 2025 14:30 WIB
Indonesia memiliki sejumlah pusat konservasi gajah, yang bertujuan untuk merawat populasinya sekaligus menjadi destinasi wisata.
Gajah Sumatra di Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung. (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Populasi gajah di Indonesia terus berkurang, khususnya gajah Sumatra. Oleh karena itu, Indonesia memiliki sejumlah pusat konservasi gajah, tujuannya untuk merawat populasinya sekaligus menjadi destinasi wisata.

Mirisnya, keserakahan manusia semakin menggerus lahan tersebut yang harusnya jadi rumah aman bagi kawanan gajah. Kondisi saat ini, para gajah yang harusnya jadi pemilik lahan, justru mulai dianggap 'hama' oleh manusia yang berambisi menguasai kawasan konservasi.

Padahal, Indonesia memiliki kawasan konservasi gajah di sejumlah daerah, tetapi ada di antaranya yang kini kondisi kawasan konservasinya mulai tak karuan, menurut laporan detik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman Nasional Way Kambas, Lampung

Di Kabupaten Lampung Timur, ada Taman Nasional Way Kambas, yang dituakan sebagai pusat konservasi gajah Sumatra tertua di Indonesia. Sejauh 1.300 kilometer persegi areanya ini membentang dari Lampung Timur sampai Lampung Tengah.

Tak hanya sekitar 225 ekor Gajah Sumatra yang tinggal di sana, tetapi TN ini juga jadi pusat konservasi untuk satwa langka lain. Gajah Sumatra di sini hidup berteman dengan Harimau Sumatra, Badak Sumatra, hingga beruang madu.

Gajah Sumatra yang ada di TN Way Kambas dilatih agar mereka bisa beradaptasi di berbagai kondisi hutan dan perubahan lingkungan hutan yang berbeda-beda. Jadi gajah di sini bukan hanya di jaga tapi juga dididik.

Seakan bersekolah, apa saja latihannya untuk para gajah? Mereka belajar untuk mengenal jalur hutan, bersosialisasi dengan pawang, sampai latihan patroli yang juga sekaligus bisa menjaga keamanan ekosistem hutan.

Bagi wisatawan, pusat konservasi ini memberikan pengalaman edukatif. Mereka bisa menunggangi gajah sambil menjelajahi TN Way Kambas yang asri.

Tangkahan, Sumatera Utara

Di jantung Desa Namo Sialang dan Sei Serdang, Sumatera Utara, ada Pusat Latihan Satwa Khusus (PLSK) Tangkahan. Tempat ini terkenal merawat dan melatih gajah sumatra dengan profesional, karena merupakan salah satu pusat penangkaran gajah Sumatra.

Dulunya di Tangkahan sempat ada penebangan liar ilegal secara masif yang mengancam keberlangsungan hidup gajah. Oknum manusia di sana memilih berkonflik dengan gajah, menganggap hewan ini hama yang merusak kebun.

Untungnya, lambat laun warga lokal mulai sadar kalau konflik ini dibiarkan terus menerus, ujung-ujungnya masa depan masyarakat itu sendiri yang akan dirugikan. Akhirnya warga lokal sepakat untuk membangun ekowisata di Tangkahan, jadi pusat konservasi gajah Sumatra.

Kalau dulu menganggap gajah sebagai hama, kini warga lokal justru jadi penjaga hutan beserta gajah di dalamnya, dengan demikian pula mereka bisa dapat pemasukan tambahan. Permusuhan manusia dan gajah berujung win-win solution.

Kini wisatawan yang datang ke Tangkahan bisa berinteraksi dengan gajah baik hati yang sudah jinak, memandikan gajah di sungai, serta memberi makan. Pada 2021, Tangkahan memiliki 10 ekor gajah yang dikelola di sana.

Nunukan, Kalimantan Utara

Daerah Nunukan, Kalimantan Utara, disebut jadi Pygmy Elephant, alias habitat penting bagi gajah Kalimantan. Tipe gajah ini dijuluki gajak kerdil, soalnya tubuh mereka lebih mungil dibandingkan gajah lain. Kecil-kecil gini juga berperan secara ekologi untuk menjaga keseimbangan hutan tropis.

Karakteristik dari gajah Kalimantan adalah mereka punya kebiasaan migrasi. Ibaratnya, mereka punya hobi traveling, kawanan gajah ini suka banget kesana-kemari melewati hutan dan sungai.

Bahkan pernah melewati perbatasan Indonesia dan Malaysia, mengalahkan wisatawan lokal yang mungkin belum pernah ke luar negeri.

Kawanan gajah Kalimantan sering nongkrong di sepanjang aliran Sungai Sebuku, Sungai Apan, dan Sungai Tampilon. Biasanya mereka suka cari pakan, minum, atau berinteraksi sama kelompoknya.

Di Nunukan, populasi gajah kerdil ini sisa sekitar 13 ekor saja. Gajah yang ada di Desa Naputi, Kecamatan Tuin Onsoy lagi menghadapi ancaman serius yang tak jauh dari ulah manusia juga. Setidaknya, mereka masih dibela oleh masyarakat adat setempat, melindungi gajah kerdil sebagai warisan budaya.

Tempat-Tempat Konservasi Gajah di Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER