Sakit Kepala Saat Haid Datang, Awas Bisa Jadi Endometriosis di Otak
Endometriosis tak selalu berhenti di area panggul. Dalam kasus yang sangat jarang, jaringan mirip lapisan rahim ini bisa tumbuh di otak dan memicu gangguan saraf serius, mulai dari sakit kepala hebat hingga kejang yang muncul berulang mengikuti siklus menstruasi.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Eka Hospital PIK, Hardi Susanto mengatakan endometriosis di otak merupakan bentuk endometriosis yang tidak biasa, tetapi nyata terjadi.
"Endometriosis bisa menjalar ke mana-mana di seluruh tubuh, termasuk ke otak. Meski menyebar seperti kanker, endometriosis bukan sel ganas," ujar Hardi ditemui dalam acara temu media yang digelar Eka Hospital di Jakarta, Selasa (16/12).
Apa itu endometriosis di otak?
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan mirip endometrium tumbuh di luar rahim. Umumnya, jaringan ini ditemukan di ovarium, usus, kandung kemih, atau rongga perut.
Namun dalam kondisi langka, jaringan tersebut dapat mencapai organ jauh seperti paru-paru hingga otak.
Di otak, jaringan endometriosis tetap bereaksi terhadap hormon estrogen. Setiap siklus menstruasi, jaringan bisa menebal dan memicu perdarahan mikro yang kemudian menimbulkan gangguan neurologis.
Gejala endometriosis di otak kerap disalahartikan sebagai gangguan saraf biasa. Padahal, keluhan ini sering memiliki pola khas, yakni muncul atau memburuk saat haid.
Beberapa gejala yang dapat muncul antara lain:
• Sakit kepala hebat atau migrain, terutama menjelang atau saat menstruasi
• Kejang atau epilepsi yang berulang
• Gangguan saraf lain, seperti penurunan kesadaran
"Jika ada sakit kepala atau kejang yang selalu berkaitan dengan siklus haid, itu perlu dicurigai," kata Hardi.
Meski bisa menyebar ke berbagai organ, Hardi menegaskan endometriosis berbeda dengan kanker. Endometriosis sendiri merupakan penyakit yang bergantung pada hormon estrogen. Karena itu, keluhan biasanya hilang timbul dan bisa berkurang signifikan setelah menopause.
"Kalau kanker itu ganas dan merusak. Endometriosis bukan kanker, tapi dia bisa menjalar ke mana-mana," jelasnya.
Menurut Hardi, perempuan yang mengalami menstruasi di usia sangat dini memiliki risiko lebih tinggi terkena endometriosis. Selain itu, endometriosis sering ditandai sejak awal dengan nyeri haid yang sangat berat hingga mengganggu aktivitas.
"Nyeri haid bisa sampai tidak bisa sekolah atau bekerja. Itu salah satu tanda endometriosis," ujarnya.
Diagnosis endometriosis di otak dilakukan berdasarkan pola gejala dan pemeriksaan penunjang seperti MRI. Penanganannya bergantung pada kondisi pasien, mulai dari obat pereda nyeri, terapi hormon, hingga tindakan operasi.
"Jangan menunda ke dokter jika keluhan saraf muncul berulang dan berkaitan dengan haid. Deteksi dini sangat penting," pungkas Hardi.
(tis/tis)