Dexamethasone sempat populer di awal era pandemi Covid-19. Rupanya popularitas obat satu ini tidak redup dan kerap jadi campuran jamu pegal linu. Ahli pun mengingatkan bahaya penyalahgunaan dexamethasone.
Bahasan dexamethasone sempat hangat di media sosial. Obat satu ini disebut-sebut 'Obat Dewa' saking manjurnya mengatasi berbagai keluhan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obat ini dianggap dapat meredakan gatal, sesak napas, juga radang sendi.
Pun sempat ada penelitian yang menunjukkan bahwa dexamethasone dapat membantu menyelamatkan nyawa pasien Covid-19.
Guru Besar Farmasi UGM Zullies Ikawati menjelaskan dexamethasone termasuk obat golongan kortikosteroid yang berfungsi untuk menekan peradangan dan reaksi berlebihan sistem imun.
Dia berkata obat ini digunakan pada kondisi medis tertentu seperti, alergi berat, asma, radang sendi, penyakit autoimun, pembengkakan otak, syok, dan beberapa kondisi infeksi berat sebagai terapi tambahan.
"Jadi, dexamethasone bukan obat pereda nyeri biasa, melainkan obat keras yang bekerja kuat pada sistem kekebalan dan peradangan tubuh," kata Zullies pada CNNIndonesia.com via pesan singkat, Selasa (16/12).
Penggunaan dexamethasone harus sesuai resep dan pengawasan dokter. Obat, kata Zullies, tidak boleh digunakan sembarangan dan dalam jangka panjang tanpa kontrol. Pasien yang sudah lama diresepkan dexamethasone tidak boleh menghentikan konsumsi obat secara mendadak sebab bisa memicu masalah serius.
Jika dexamethasone digunakan tidak sesuai aturan dokter atau terlalu lama, bisa timbul banyak efek samping.
Efek samping dexamethasone meliputi:
"Pada pemakaian jangka panjang tanpa pengawasan, obat ini justru bisa menimbulkan masalah kesehatan yang lebih berat daripada penyakit awalnya," imbuh Zullies.
Dia mengakui dexamethasone sering disalahgunakan sebagai campuran jamu pegal linu. Pasalnya, obat ini memang bisa membuat nyeri dan pegal cepat hilang.
Akan tetapi, lanjut Zullies, ini sangat berbahaya. Dexamethasone bukan menyembuhkan pegal linu melainkan hanya menekan radang dan gejala sementara. Tak heran tubuh terasa lebih ringan dan nyeri cepat hilang.
Jika dexamethasone terus dikonsumsi lewat jamu, tanpa sadar tubuh akan mengalami kerusakan tulang, penurunan imun, gangguan hormon, gula darah naik, bahkan gagal adrenal.
"Karena itu, jamu yang mengandung dexamethasone sangat tidak aman dan dilarang, meskipun efeknya terasa 'manjur' dalam waktu singkat," kata Zullies.
(els)