6 Minuman Ini Jadi Pemicu Kanker Usus, Jangan Konsumsi Berlebihan

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 17:45 WIB
Jika dikonsumsi berlebihan, minuman ini bisa memicu kerusakan saluran pencernaan dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker usus.
Ilustrasi. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman ini bisa memicu kerusakan saluran pencernaan dan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker usus. (iStock/Instants)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Tanpa disadari, minuman sehari-hari yang dikonsumsi ternyata bisa berdampak besar pada kesehatan usus.

Sejumlah minuman yang kerap dikonsumsi ini dinilai praktis dan mudah ditemukan. Padahal jika dikonsumsi berlebihan bisa memicu kerusakan pada saluran pencernaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jangka panjang, kebiasaan tersebut bisa meningkatkan risiko kanker usus, terutama jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat.

Kanker usus sendiri merupakan kanker yang terbentuk di usus besar. Kanker ini bisa bermula dari polip di usus. Gaya hidup yang buruk jadi salah satu penyebab utama kanker usus.

Minuman pemicu kanker usus

Dirangkum berbagai sumber, berikut minuman pemicu kanker usus yang sebaiknya dibatasi konsumsinya.

1. Minuman manis tinggi gula

Minuman dengan kandungan gula tinggi, seperti minuman kemasan, soda, teh manis botolan, dan minuman berperisa, menjadi salah satu pemicu utama kanker usus.

Konsumsi gula berlebih dalam minuman tersebut dapat meningkatkan kadar insulin dan memicu peradangan dalam tubuh, termasuk pada usus.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi rutin minuman manis berkaitan dengan meningkatnya risiko kanker usus, terutama jika dikonsumsi sejak usia muda. Selain itu, minuman ini juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus.

2. Minuman bersoda

Minuman bersoda mengandung gula tinggi, pemanis buatan, serta zat aditif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan pencernaan. Gas karbonasi juga dapat menyebabkan iritasi pada saluran cerna jika dikonsumsi berlebihan.

Kombinasi gula dan bahan kimia dalam minuman bersoda berpotensi meningkatkan risiko peradangan usus yang berkepanjangan, kondisi yang dapat berujung pada kanker usus jika dibiarkan dalam jangka panjang.

3. Minuman beralkohol

Alkohol telah lama dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker usus. Semakin sering dan banyak seseorang mengonsumsi alkohol, semakin tinggi pula risiko kerusakan sel pada saluran pencernaan.

Alkohol dapat memicu stres oksidatif, merusak lapisan usus, serta menghasilkan senyawa berbahaya saat dimetabolisme oleh tubuh. Kebiasaan minum alkohol secara rutin juga dapat meningkatkan risiko kanker usus pada usia lebih muda.

4. Minuman energi

Minuman energi umumnya mengandung kafein tinggi, gula, serta berbagai zat tambahan. Konsumsi berlebihan dapat mengganggu metabolisme tubuh dan kesehatan usus.

Kandungan gula dan bahan sintetis dalam minuman energi berpotensi memicu peradangan kronis serta mengganggu keseimbangan bakteri baik di usus, yang berperan penting dalam mencegah pertumbuhan sel abnormal.

5. Minuman dengan pemanis buatan

Minuman diet atau rendah kalori sering dianggap lebih sehat, padahal banyak di antaranya mengandung pemanis buatan.

Beberapa studi menunjukkan pemanis buatan dapat memengaruhi komposisi mikrobiota usus dan berpotensi meningkatkan risiko gangguan metabolik.

Perubahan mikrobiota usus dalam jangka panjang diduga dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko kanker usus.

6. Minuman kemasan

Kopi instan, teh instan, dan minuman siap minum lainnya sering mengandung gula tambahan, pengawet, serta perisa buatan. Kandungan ini dapat memicu iritasi dan peradangan pada saluran pencernaan jika dikonsumsi secara rutin.

Meski praktis, kebiasaan mengonsumsi minuman olahan tanpa memperhatikan kandungannya dapat berdampak buruk bagi kesehatan usus.

Untuk menurunkan risiko kanker usus, sebaiknya mulai membatasi konsumsi minuman tinggi gula, alkohol, dan minuman ultra-olahan.

Perbanyak konsumsi air putih, jus buah tanpa gula tambahan, serta minuman kaya serat dan antioksidan.

Menjaga pola minum yang sehat, disertai gaya hidup aktif dan pola makan seimbang, dapat membantu melindungi kesehatan usus dan menurunkan risiko kanker usus sejak dini.

(avd/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER