Kenali Siklus dan Durasi Menstruasi Normal bagi Perempuan

nga | CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2025 00:30 WIB
Siklus dan durasi menstruasi bisa jadi penanda penting kesehatan reproduksi perempuan. Kenali batas normalnya agar lebih waspada.
Ilustrasi. Perempuan perlu tahu durasi dan siklus menstruasi sendiri. (istockphoto/LukaTDB)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Siklus dan durasi menstruasi kerap dianggap sepele, padahal keduanya menjadi penanda penting kondisi kesehatan reproduksi perempuan. Perubahan jarak antar-haid maupun lamanya perdarahan bisa menjadi sinyal awal adanya masalah yang perlu diperhatikan.

Meski terjadi setiap bulan, masih banyak perempuan yang belum memahami batasan siklus dan durasi menstruasi yang dianggap normal dan aman bagi kesehatan.

Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama menstruasi sebelumnya hingga hari pertama menstruasi berikutnya. Meski sering disebut berlangsung 28 hari, setiap perempuan dapat memiliki siklus yang berbeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di Eka Hospital Grand Family PIK, Hardi Susanto, menjelaskan bahwa siklus menstruasi merujuk pada jarak antar-periode haid.

"Siklus haid adalah jarak antara haid sebelumnya dengan yang sekarang. Jarak normalnya satu bulan, satu kali dalam satu bulan setidaknya 28 hari dianggap satu siklus," jelas Hardi dalam acara temu media Eka Hospital, di Jakarta Pusat, (16/12).

Melansir Cleveland Clinic, secara umum siklus menstruasi masih dianggap normal bila terjadi dalam rentang 21 hingga 35 hari.

Durasi menstruasi yang masih normal

Selain siklus, durasi atau lamanya perdarahan saat menstruasi juga menjadi indikator penting kesehatan reproduksi perempuan. Rata-rata perempuan mengalami menstruasi selama tiga hingga tujuh hari.

Hardi menyebut durasi menstruasi yang normal biasanya berada pada rentang yang lebih pendek.

"Durasi adalah lamanya dia berdarah saat menstruasi. Normalnya tiga sampai lima hari. Ganti softex tiga sampai lima kali dalam sehari masih dianggap normal," ujarnya.

Perdarahan yang berlangsung terlalu lama, terlalu sedikit, atau sangat banyak bisa menjadi tanda adanya gangguan yang perlu diperiksa lebih lanjut.

Fase dalam siklus menstruasi

Siklus menstruasi terdiri dari beberapa fase yang dipengaruhi oleh naik-turunnya hormon. Berikut fase-fasenya:

1. Fase menstruasi

Fase ini terjadi saat lapisan rahim luruh dan keluar sebagai darah haid. Beberapa orang mengalami perdarahan selama tiga hingga lima sampai tujuh hari.

2. Fase folikuler

Fase ini dimulai saat menstruasi dan berakhir saat ovulasi. Selama fase ini, kadar hormon estrogen meningkat sehingga menyebabkan lapisan rahim (endometrium) tumbuh dan menebal.

3. Ovulasi

Fase ini terjadi kira-kira pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi 28 hari. Peningkatan mendadak hormon luteinizing menyebabkan ovarium melepaskan sel telur.

4. Fase luteal

Fase ini berlangsung dari sekitar hari ke-15 hingga hari ke-28. Pada fase ini, sel telur meninggalkan ovarium dan mulai bergerak melalui tuba falopi menuju rahim.

Perubahan siklus seiring usia

Siklus menstruasi dapat berubah seiring bertambahnya usia dan perubahan hormon. Pada masa remaja awal, siklus sering kali belum teratur dan bisa membutuhkan waktu hingga beberapa tahun untuk menjadi stabil.

Memasuki usia dewasa, siklus cenderung lebih teratur sebelum kembali berubah saat mendekati menopause. Perubahan siklus juga bisa terjadi pada kondisi tertentu, seperti setelah melahirkan, saat menyusui, atau akibat stres dan perubahan berat badan.

Menstruasi disebut tidak teratur jika:

• Terjadi terlalu sering atau terlalu jarang

• Perdarahan berlangsung lebih dari tujuh hari

• Darah haid sangat banyak hingga harus sering mengganti pembalut setiap satu hingga dua jam

• Nyeri hebat

• Mual dan muntah

Mengenali pola menstruasi sendiri dinilai penting agar perempuan dapat segera menyadari bila terjadi perubahan yang tidak biasa. Mengetahui siklus dan durasi menstruasi yang normal membantu perempuan memahami tubuhnya serta mendeteksi masalah sejak dini.

(nga/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER