Konsumsi Keju Tinggi Lemak Ternyata Bisa Turunkan Risiko Demensia

CNN Indonesia
Selasa, 23 Des 2025 11:30 WIB
Studi jangka panjang di Swedia menemukan konsumsi keju tinggi lemak dalam jumlah tertentu dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah di kemudian hari.
Ilustrasi. Keju ternyata bisa turunkan risiko demensia. (Splitshire)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keju kerap dianggap sebagai makanan yang perlu dibatasi karena kandungan lemaknya. Namun, sebuah studi yang dilakukan dalam jangka waktu cukup lama justru menemukan fakta menarik.

Konsumsi keju tinggi lemak dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah. Temuan ini berasal dari penelitian yang mengikuti puluhan ribu orang dewasa di Swedia selama sekitar 25 tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi keju tinggi lemak dalam jumlah tertentu memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami demensia di kemudian hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi tersebut melibatkan 27.670 peserta dewasa. Selama masa pengamatan, sebanyak 3.208 orang tercatat mengalami demensia. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi minimal 50 gram keju tinggi lemak per hari dapat membantu menurunkan risiko demensia.

Jenis keju untuk turunkan demensia

Keju tinggi lemak yang dimaksud untuk membantu menurunkan risiko demensia adalah jenis keju dengan kandungan lemak lebih dari 20 persen, seperti brie, gouda, cheddar, parmesan, gruyere, dan mozzarella.

Mengutip Science alert, dari hasil penelitian sekitar 10 dari 100 orang yang mengonsumsi keju tinggi lemak minimal 50 gram per hari mengalami demensia. Angka ini lebih rendah dibandingkan kelompok yang jarang mengonsumsi keju, yakni sekitar 13 dari 100 orang.

Setelah memperhitungkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pola makan, peneliti menemukan bahwa konsumsi keju tinggi lemak lebih dari 50 gram per hari berkaitan dengan penurunan risiko demensia sekitar 13 persen.

Menurut ahli epidemiologi nutrisi dari Universitas Lund, Emily Sonestedt, temuan ini menantang anggapan lama bahwa keju merupakan makanan tinggi lemak yang harus dihindari. Ia menilai tidak semua makanan tinggi lemak berdampak negatif, bahkan beberapa jenis keju justru berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan otak.

Apa itu demensia?

Demensia merupakan istilah umum untuk gangguan fungsi kognitif, termasuk penyakit Alzheimer, demensia vaskular, serta demensia yang berkaitan dengan penyakit Parkinson.

Secara global, jumlah penderita demensia terus meningkat dan diperkirakan akan melonjak tajam dalam beberapa dekade mendatang.

Karena hingga kini belum ada pengobatan yang benar-benar efektif, pencegahan melalui pola makan dan gaya hidup sehat menjadi fokus utama para peneliti.

Manfaat penurunan risiko demensia ini tidak ditemukan pada keju rendah lemak, susu, maupun produk susu fermentasi seperti yogurt dan kefir. Sementara itu, konsumsi mentega menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan bahkan pada jumlah tinggi berpotensi meningkatkan risiko Alzheimer.

Meski hasilnya menarik, para ahli mengingatkan agar temuan ini tidak disimpulkan secara berlebihan. Pola makan peserta hanya dicatat di awal penelitian, padahal kebiasaan makan dan gaya hidup dapat berubah selama puluhan tahun.

Oleh karena itu, keju sebaiknya tetap dikonsumsi secukupnya dan menjadi bagian dari pola makan seimbang. Untuk menjaga kesehatan otak, diperlukan kombinasi asupan makanan bergizi, aktivitas fisik, serta gaya hidup sehat secara keseluruhan.

(avd/tis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER