Makanan yang tidak baik untuk tulang kerap luput dari perhatian karena sebagian besar justru terasa enak dan mudah ditemui sehari-hari. Padahal, menjaga kesehatan tulang bukan hanya soal mengonsumsi susu, keju, tahu, kacang-kacangan, atau sumber kalsium dan vitamin D lainnya.
Menghindari makanan tertentu juga penting agar kepadatan tulang tetap terjaga. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ada makanan yang tidak baik untuk tulang dan bisa meningkatkan risiko gangguan tulang, termasuk osteoporosis, bila dikonsumsi tanpa batas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut daftar makanan yang perlu diwaspadai, melansir berbagai sumber:
Asupan garam berlebih membuat tubuh kehilangan kalsium lebih cepat. Menurut ahli endokrinologi Felicia Cosman, garam dapat memicu ekskresi kalsium berlebih melalui ginjal.
Ia menyarankan pembatasan konsumsi garam di bawah 2.300 miligram per hari. Contoh makanan asin yang perlu dikurangi antara lain mi instan, keripik kemasan, dan berbagai kondimen seperti kecap atau saus sambal.
Gula tambahan berlebih tidak hanya buruk untuk metabolisme, tapi juga memengaruhi kesehatan tulang. Ahli gizi Heidi Skolnik menjelaskan, konsumsi gula yang terlalu banyak dapat mengganggu asupan nutrisi penting yang dibutuhkan tulang, sehingga berpotensi menurunkan kepadatan mineral tulang dari waktu ke waktu.
Minum soda berlebihan dapat berdampak negatif pada tulang. Cosman menyebutkan bahwa konsumsi tujuh gelas cola atau lebih per minggu berkaitan dengan penurunan kepadatan mineral tulang dan peningkatan risiko patah tulang.
Mulailah mengurangi porsi soda untuk menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh.
Daging merah merupakan sumber lemak jenuh yang bila dikonsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Beberapa studi menunjukkan bahwa tingginya konsumsi lemak jenuh dan asam lemak omega-6 mungkin berhubungan dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi. Termasuk dalam daging merah adalah sapi, babi, kambing, dan domba.
Makanan tinggi oksalat termasuk makanan yang tidak baik untuk tulang, terutama bagi penderita osteoporosis. Oksalat dapat mengikat kalsium dan mengurangi penyerapannya, yang pada akhirnya berdampak pada kepadatan tulang.
Sayuran berdaun hijau tertentu, buncis, kacang polong, dan lentil termasuk dalam kelompok pangan tinggi oksalat yang perlu dikonsumsi secara bijak.
Kafein dalam kopi, teh, atau cokelat bisa memengaruhi metabolisme tulang. Menurut Very Well Health, orang yang memiliki masalah tulang sebaiknya membatasi kafein karena dapat mengurangi penyerapan kalsium.
Porsi kafein yang berlebihan juga dapat mempercepat hilangnya kalsium melalui urine.
Meski kaya nutrisi, beberapa jenis kacang mengandung fitat, zat yang dapat menghambat penyerapan kalsium.Cosman menjelaskan bahwa fitat banyak ditemukan pada kacang pinto, kacang navy, dan kacang polong.
Namun, bukan berarti kacang-kacangan harus dihindari sepenuhnya. Merendam kacang selama beberapa jam sebelum dimasak dapat membantu menurunkan kadar fitatnya.
Mengelola pola makan menjadi langkah penting agar tulang tetap kuat seiring bertambahnya usia. Dengan memahami makanan yang tidak baik untuk tulang, Anda dapat memilih makanan lebih bijak dan menjaga kesehatan tulang dalam jangka panjang.
(tis/tis)