Jakarta, CNN Indonesia --
Penyebab batuk berdarah sering menjadi pertanyaan karena kondisi ini terlihat mengkhawatirkan. Tak sedikit orang yang bertanya-tanya kenapa dahak bisa berdarah.
Darah yang keluar bersama dahak kerap dikaitkan dengan gangguan serius pada paru-paru. Padahal, pada sebagian orang, kondisi ini dapat dipicu oleh hal yang relatif ringan dan bersifat sementara.
Meski demikian, keluarnya darah tetap menjadi sinyal bahwa saluran napas sedang mengalami gangguan dan perlu diperhatikan. Oleh sebab itu, penting untuk memahami faktor-faktor penyebabnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa itu batuk berdarah?
Melansir penjelasan di laman resmi Mount Elizabeth, batuk berdarah adalah kondisi ketika seseorang mengeluarkan dahak yang bercampur darah saat batuk. Dalam istilah medis, kondisi ini dikenal sebagai hemoptisis.
Meski terlihat mengkhawatirkan, batuk berdarah tidak selalu menandakan penyakit serius, terutama pada orang muda yang secara umum sehat. Secara fisik, darah dapat muncul dalam jumlah kecil berupa garis merah cerah pada dahak.
Pada kondisi tertentu, dahak juga bisa tampak berbusa dan berwarna merah muda. Darah tersebut umumnya berasal dari paru-paru dan sering dipicu oleh batuk berkepanjangan atau infeksi dada.
Meski tidak selalu menandakan penyakit serius, batuk yang mengeluarkan gumpalan darah tetap perlu diwaspadai untuk menghindari terjadinya komplikasi serius. Terlebih, jika gejala batuk disertai sesak napas atau nyeri dada.
Dahak berdarah kenapa penyebabnya?
Batuk berdarah dapat disebabkan oleh berbagai kondisi, mulai dari gangguan ringan hingga penyakit serius. Melansir dari laman Medical News Today, berikut beberapa faktor penyebab yang paling umum.
1. Infeksi saluran pernapasan
Infeksi seperti pneumonia atau infeksi paru lainnya dapat menyebabkan peradangan jaringan paru. Kondisi ini membuat pembuluh darah mudah pecah dan bercampur dengan dahak.
Gejalanya sering disertai demam dan rasa lelah.
2. Bronkiektasis
Bronkiektasis terjadi ketika saluran napas melebar dan rusak secara permanen. Akibatnya, paru-paru menjadi lebih rentan terhadap infeksi berulang. Produksi dahak berlebih sering kali bercampur darah.
3. Batuk berat atau berkepanjangan
Batuk yang terlalu kuat dapat mengiritasi saluran napas. Pembuluh darah kecil di tenggorokan atau paru bisa pecah. Kondisi ini umumnya bersifat sementara.
Simak penyebab batuk berdahak dan berdarah lainnya di halaman berikutnya..
4. Kanker paru
Kasus ini lebih sering terjadi pada perokok dan orang berusia di atas 40 tahun. Gejalanya meliputi batuk yang tidak kunjung sembuh, nyeri dada, dan sesak napas. Batuk berdarah dapat muncul seiring kerusakan jaringan paru.
5. Kanker leher
Kanker yang bermula di tenggorokan, laring, atau batang tenggorokan dapat memicu perdarahan. Tanda lain yang sering muncul adalah luka atau pembengkakan yang tidak sembuh. Darah dapat keluar saat batuk.
6. Emboli paru
Emboli paru terjadi akibat gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah di paru-paru. Kondisi ini menyebabkan sesak napas mendadak dan nyeri dada. Batuk berdarah pada kasus ini termasuk kondisi gawat darurat.
7. Edema paru
Edema paru adalah penumpukan cairan di dalam paru-paru. Kondisi ini sering terjadi pada penderita gangguan jantung.
Dahak biasanya tampak berbusa dan berwarna merah muda.
[Gambas:Photo CNN]
8. Tuberkulosis (TBC)
TBC merupakan infeksi paru berat yang dapat menyebabkan batuk berdarah.
Gejalanya meliputi batuk lama, demam, dan keringat malam. Pengobatan diperlukan dalam jangka panjang.
9. Obat pengencer darah
Obat antikoagulan seperti warfarin dapat membuat perdarahan lebih mudah terjadi. Batuk ringan sekalipun dapat memicu keluarnya darah.
Penggunaan obat ini perlu pemantauan ketat dari dokter.
Kapan harus ke dokter?
Batuk berdarah perlu segera diperiksakan jika darah muncul terus-menerus atau semakin banyak. Kondisi ini juga berbahaya bila disertai nyeri dada, sesak napas, atau jantung berdebar cepat.
Selain itu, kamu harus segera ke rumah sakit jika dahak berwarna merah muda dan berbusa, terutama bila disertai sesak. Kondisi ini dapat menandakan penumpukan cairan di paru-paru yang berisiko fatal sehingga dibutuhkan penanganan darurat.
Jika tidak ingin langsung ke dokter, ada beberapa langkah perawatan sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Misalnya saja, memperbanyak istirahat dan minum air putih, serta menghindari rokok dan paparan polusi. Namun, jika kondisi tidak kunjung membaik lebih dari satu minggu, kamu harus langsung mengunjungi klinik terdekat.
Demikian ulasan lengkap mengenai penyebab batuk berdarah menurut pandangan medis. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu.