Pernahkah kamu berpikir apakah perjalanan waktu atau time travel itu nyata? Kamu bisa merasakan sensasi time travel dengan naik pesawat ke destinasi tertentu.
Mengapa demikian? Dilansir dari Executive Traveller, Bumi yang kita tinggali ini memiliki Garis Batas Penanggalan Internasional (International Date Line) yang membentang dari kutub utara sampa kutub selatan di Samudra Pasifik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila dilewati ke arah timur, garis ini akan membawa kita ke masa lalu karena mengurangi sehari dalam tanggalan. Sementara jika dilintasi ke arah barat, kita akan terbawa ke masa depan karena menambah satu hari.
Setiap harinya, langit disibukkan dengan sekitar 150 ribu penerbangan yang berwira-wiri dengan 20 ribu pesawat di udara. Banyak dari penerbangan ini yang melintasi Garis Tanggal Internasional, sehingga membuat penerbangan ini mengalami time travel.
Sebagai contoh, ada pesawat yang berangkat dari Sydney pada Senin sore, tetapi penumpang akan mendarat di tujuan akhir mereka yaitu Amerika Serikat pada Senin pagi di tanggal yang sama. Hal ini terjadi karena zona waktu di AS lebih lambat dibandingkan Australia.
Dengan begitu, jika terbang melintasi rute di atas di pergantian tahun, maka kamu bisa merayakan dua kali tahun baru.
Beberapa penerbangan berangkat pada tahun 2026, tetapi pesawat itu seperti memasuki dimensi waktu dan kembali ke masa lalu. Mereka mendarat di tujuan tetapi kembali pada tahun 2025.
Menurut situs AeroRoutes, tercatat ada sekitar 14 penerbangan yang dijadwalkan untuk berangkat pada 1 Januari 2026. Namun, karena melintasi Garis Tanggal Internasional, penerbangan ini akan mencapai tujuan pada 31 Desember 2025.
Ini termasuk layanan Air New Zealand dari Auckland ke Rarotonga, penerbangan ANA dari Tokyo ke Los Angeles, dan tiga penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong ke Amerika Serikat dan Kanada.
Ada juga kasus unik yang terjadi di Kepulauan Samoa, yang tersebar di kedua sisi garis tanggal internasional. Pasalnya, pulau-pulau timur Samoa Amerika berada di wilayah Amerika Serikat. Namun, pulau-pulau barat negara merdeka Samoa terletak di sisi berlawanan dari Garis Tanggal Internasional.
Meskipun jarak ini hanya 70 kilometer atau sekitar 30 menit menggunakan pesawat terbang, tetapi kalau kamu terbang tetap akan ditarik ke masa lalu.
Jika kamu terbang dari Samoa ke Samoa Amerika setelah meniup terompet tahun baru 2026, kamu akan mendarat di Samoa Amerika yang masih di tahun 2025.
Sekitar 80 penerbangan dengan destinasi antar benua ini juga memiliki fenomena serupa, yaitu lompat ke masa depan. Biasanya, hal ini terjadi pada pesawat yang lepas landas dari Amerika Utara dan mendarat di Asia. Bisa juga pesawat yang terbang dari Australia atau Selandia Baru.
(ana/asr)