Piala Eropa Pertama: Turnamen Minim Peminat

Bowie Haryanto | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 18:00 WIB
Saking minimnya peminat Piala Eropa 1960, turnamen terbesar di Benua Biru tersebut nyaris saja dibatalkan.
Piala Eropa melahirkan bintang-bintang terkenal seperti Michel Platini. Tapi pada awal keberlangsungannya turnamen ini sepi peminat. (David Cannon/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Piala Eropa diklaim sebagai turnamen internasional terketat di dunia. Namun, di awal kehadirannya, Piala Eropa ternyata tidak memiliki banyak peminat. Bahkan gelaran Piala Eropa pertama pada 1960 nyaris dibatalkan.

Ide membuat Piala Eropa kali pertama dicetuskan mantan sekjen Asosiasi Sepak Bola Perancis, Henri Delaunay, pada 1927. Namun, tidak stabilnya kondisi keamanan di Eropa terutama dengan adanya Perang Dunia II, membuat Delaunay harus memendam impiannya cukup lama.

Setelah pria asal Perancis itu meninggal pada 1955, Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) yang berdiri satu tahun sebelumnya memutuskan untuk mewujudkan impian Delaunay dengan menggelar Piala Eropa untuk kali pertama pada 1960 di Perancis.

Menariknya, Piala Eropa yang ketika itu masih bernama European Nations' Cup, minim peminat dan nyaris dibatalkan. UEFA sempat kesulitan mencari tim peserta, terutama setelah sejumlah tim raksasa seperti Jerman Barat, Italia, Inggris, dan Belanda memutuskan untuk tidak ambil bagian.

Seperti dikutip dari First Post, UEFA bekerja keras untuk menyakinkan negara-negara Eropa untuk mengikuti turnamen. Setelah melalui lobi-lobi, UEFA akhirnya berhasil mendapatkan 17 tim peserta.

Menggunakan sistem kandang-tandang ke babak kualifikasi, Cekoslovakia dan Republik Irlandia terpilih untuk mengikuti pertandingan playoff untuk bisa bergabung dengan 15 tim lainnya.

Babak kualifikasi tidak sepenuhnya berjalan lancar. Pada laga perempat final antara Spanyol melawan Uni Soviet, Tim Matador memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak mau bertandang ke Uni Soviet menyusul ketegangan politik antar-kedua negara.

Spanyol yang ketika itu masih dipimpin Jenderal Francisco Franco menganggap Uni Soviet sebagai pendukung Republik Spanyol II dalam perang sipil Spanyol sepanjang 1936 hingga 1939.

Tiga Negara Komunis

Setelah babak perempat final, semifinal Piala Eropa 1960 digelar di Perancis sebagai tuan rumah. Markas Paris Saint-Germain, Parc des Princes, dan stadion kebanggaan Olympique Marseille, Stade Velodrome, dipilih menjadi venue putaran final.

Selain Perancis, tim lainnya yang berhasil masuk ke putaran final adalah tiga negara komunis: Uni Soviet, Cekoslovakia, dan Yugoslavia. Ketika itu negara-negara asal Eropa Timur terbilang kuat di dunia sepak bola.

Yugoslavia berhasil melangkah ke final setelah mengalahkan Perancis 5-4 di Stade Velodrome. Sementara Uni Soviet yang diperkuat kiper legendaris Lev Yashin sukses menundukkan Cekoslovakia 3-0.

Babak final berlangsung menarik. Yugoslavia sempat unggul lewat Milan Galic pada menit ke-43, dan Uni Soviet berhasil menyamakan kedudukan melalui Slava Metreveli empat menit babak kedua berjalan.

Setelah 90 menit pertandingan berjalan imbang, Uni Soviet akhirnya memastikan kemenangan melalui gol Viktor Ponedelnik pada menit ke-113. Alhasil pada 10 Juli 1960, Uni Soviet tercatat dalam sejarah sebagai negara pertama yang merebut Trofi Henri Delaunay.

Dalam perjalanannya, putaran final Piala Eropa berkembang menjadi delapan peserta pada 1980 dan kemudian menjadi 16 tim pada Piala Eropa 1996.

Pada Piala Eropa 2016 di Perancis, UEFA memutuskan menaikkan jumlah putaran final menjadi 24 tim. Saat ini Piala Eropa sering dianggap sebagai turnamen yang lebih ketat dibanding Piala Dunia, karena diikuti tim-tim raksasa Eropa.

Sempat diragukan dan minim peminat, Piala Eropa menjadi salah satu turnamen sepak bola terbaik di dunia saat ini. Sebuah prestasi yang pastinya membuat Delaunay tersenyum di atas sana. (har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER