Jakarta, CNN Indonesia -- Belgia hampir saja menanggung malu dalam laga persahabatan jelang putaran final Piala Eropa 2016. Tim asuhan Marc Wilmots itu hampir saja kalah dari Finlandia sebelum Romelu Lukaku mencetak gol penyeimbang di menit akhir.
Laga yang berlangsung di hadapan publik sendiri, Stadion King Baudouin, Brussels itu pun berakhir imbang 1-1, Rabu (1/6) malam waktu setempat.
"[Pertandingan] ini sulit. Kami menciptakan banyak peluang dan kemudian kami menghadapi situasi tak beruntung yang menyudutkan kami. Kami seharusnya bisa menang," ujar Lukaku yang masuk sebagai pemain pengganti usai laga seperti dikutip dari
Reuters.
Penyerang Everton itu dalam laga persahabatan sebelumnya melawan Swiss bermain sejak awal. Namun di laga kali ini Wimots memilihi Michy Batshuayi (Marseille), bersama Divock Origi (Liverpool), dan Eden Hazard (Chelsea) sebagai starter.
Belgia justru kebobolan lebih dulu lewat Kasper Hamalainen (53') usai menerima umpan silang mendatar di depan gawang Courtois.
Hampir saja kalah, Lukaku yang masuk mengganti Marouane Fellaini (79') beruntung. Sepuluh menit berada di lapangan hijau ia mendapatkan peluang dan mencetak gol penyeimbang ke gawang Finlandia yang dikawal Lukas Hradecky.
Berawal dari tembakan Mertens di luar kotak penalti sayap kanan yang ditepis Hradecky, Lukaku yang bebas dengan mudah menceploskan bola muntah menggunakan dadanya.
Secara keseluruhan Belgia menguasai jalannya pertandingan dengan penguasaan bola hingga 67 persen. Dalam laga tersebut Belgia bahkan lebih banyak melepas tembakan yakni 32 kali yang terdiri atas sembilan
on target, sekali mengenai tiang gawang, dan tujuh kali berhasil diblok.
Sementara Finlandia hanya melepas empat tembakan yang semuanya
on target.
Tim FavoritBelgia pernah berada di peringkat pertama FIFA. Tak heran, timnas asuhan Marc Wilmots itu pun disebut-sebut sebagai kandidat favorit untuk menantang titel Piala Eropa 2016.
Namun, tak mudah bagi Belgia. Meski dihuni talenta-talenta berbakat yang jadi tulang punggung klub-klub elite Eropa, tim tersebut memiliki titik lemah di lini pertahanan.
Wilmots tak memiliki banyak pilihan untuk mengisi lini pertahanan dengan pemain bertahan kelas atas di klub-klub elite.
Vincent Kompany (Manchester City) bek senior sekaligus kapten timnas harus absen karena cedera. Tim itu pun harus kehilangan dua bek lagi yakni Nicolas Lamberts (Zenit St Petersburg) dan Dedryck Boyata (Celtic).
Tersisa tiga bek senior yakni duo bek sentral Tottenham Hotspur, Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld, serta bek Barcelona Thomas Vermaelen.
Sebaliknya, Wilmots tak begitu banyak membawa penggawa untuk lini tengah. Ia lebih banyak membawa pemain menyerang.
Di lini tengah, Wilmots membawa Radja Nainggolan yang baru pulih dari cedera, kemudian Axel Witsel (Zenit St Petersburg), Marouane Fellaini (Manchester United), dan Mousa Dembele (Tottenham Hotspur).
Di lini serang, untuk posisi penyerang Wilmots memiliki enam orang yakni Romelu Lukaku, Divock Origi, Christian Benteke, Micgy Batshuayi, Dries Mertens, dan Yannick Ferreira Carrasco. Dua nama terakhir lebih sering bermain sebagai penyerang sayap di klub masing-masing.
Selain itu, Wilmots memiliki dua gelandang serang berbakat yang merumput di Liga Inggris yakni Kevin de Bruyne (Manchester City) dan Eden Hazard (Chelsea).
(kid)