Jakarta, CNN Indonesia -- Selain gol penyama kedudukan di menit-menit terakhir yang dicetak secara dramatis oleh Vasili Berezutski, laga perdana Rusia di Piala Eropa 2016, Sabtu (11/6) waktu setempat, juga diwarnai kericuhan antara suporter Rusia dan Inggris.
Setelah gol Berezutski yang menggagalkan kemenangan di depan mata Inggris itu, para suporter Rusia langsung menyerbu suporter Inggris di Stade Velodrome. Mereka melewati para petugas keamanan yang tampak tak siap mengantisipasi kericuhan suporter.
Namun, pelatih Rusia, Leonid Slutsky, memilih untuk tak mengomentari kejadian itu dan lebih fokus pada hal-hal yang terjadi di dalam lapangan.
"Saya tak terlalu mengerti apa yang terjadi, tapi jelas itu bukanlah hal yang terbaik di dunia sepak bola," ujar Slutsky seperti dilansir ESPN. "Saya tak bisa banyak berkomentar tentang hal itu."
Memilih mengabaikan kericuhan antar suporter, Slutsky lebih fokus pada determinasi yang ditunjukan tim asuhannya ketika berhadapan dengan Inggris.
Kendati tertinggal satu gol yang dicetak lewat tendangan bebas Eric Dier pada menit ke-73, Rusia tetap terus berjuang. Alhasil, akhirnya gol penyama kedudukan lahir di pengujung pertandingan lewat sundulan Berezutski.
"Saya bisa berterima kasih kepada para pemain karena mereka terus berjuang hingga akhir. Meski memiliki beban besar, mereka juga mampu mencetak gol di fase sulit pertandingan," ujar Slutsky lebih lanjut.
"Mereka terus berjuang hingga akhir dan menyelamatkan poin. Saya harus menegaskan Inggris memang mendominasi pertandingan, tetapi kami mampu menahan mereka dan juga para penyerang berbahayanya."
Pada pertandingan berikutnya, Rusia akan berhadapan dengan Slovakia yang tumbang 1-2 pada pertandingan perdana mereka melawan Wales.
Sedangkan Inggris akan berhadapan dengan Wales yang saat ini memimpin Grup B, 16 Juni mendatang.
(bac)