Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer West Ham United, Slaven Bilic, menilai tim nasional Perancis tak menggunakan Dimitri Payet secara maksimal karena tak menempatkan sang pemain di posisi terbaiknya.
Bilic menilai Payet sebaiknya dimainkan sebagai penyerang sayap kiri ketimbang menjadi gelandang serang seperti yang terjadi bersama Perancis ketika menghadapi Albania.
Di laga yang berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Perancis itu, Payet kembali menjadi pahlawan dengan mencetak gol di menit ke-96. Di laga pertama Payet juga mencetak gol di menit-menit akhir untuk membawa Le Bleus menang 2-1 atas Rumania.
Banyak yang memuji aksi Payet di depan gawang, namun Bilic menegaskan dirinya sangat terbiasa melihat kemampuan sang pemain. Di bawah asuhan Bilic di West Ham United, Payet menjadi salah satu pemain terbaik musim lalu dan sukses membawa The Hammers ke zona Eropa.
"Anda sekarang semua melihatnya (aksi Payet), tapi saya menyaksikannya setiap hari di sesi latihan. Ia memiliki rencana, ia bisa bergerak di kiri, tapi ketika pemain belakang keluar sedikit saja dari posisinya, ia akan menusuk ke dalam," kata Bilic yang menjadi komentator ITV di laga Perancis versus Albania.
"Dan ia telah memberikan Perancis kemenangan lainnya."
Didier Deschamps, pelatih timnas Perancis, menempatkan Payet di poros tengah di babak pertama. Namun pemain 29 tahun itu tak bergerak efektif dan kesulitan mengatur serangan.
Deschamps kemudian memindahkan sang pemain ke sayap kiri dan penampilannya meningkat drastis. Bilic menegaskan bahwa ini adalah posisi favoritnya.
"Payet memang memiliki kemampuan untuk menjadi pengatur serangan, ia bisa melakukannya. Namun ia mengeluarkan kemampuan terbaiknya ketika ia bisa melihat jalannya pertandingan, ketika ia berada dalam posisi melebar."
"Sebagai pengatur serangan, Anda akan menghabiskan banyak waktu membelakangi gawang. Dan ada terlalu banyak pemain di daerah itu," kata Bilic.
(vws)