Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, menegaskan ia tak memiliki simpati untuk Wales setelah timnya mendapatkan kemenangan dramatis di laga kedua Grup B Piala Eropa 2016.
Inggris sempat tertinggal lebih dulu lewat tendangan bebas Gareth Bale di babak pertama. Namun Hodgson melakukan pergantian pemain yang berani di jeda turun minim dengan menarik keluar Harry Kane dan Raheem Sterling dan memasukkan dua penyerang Jamie Vardy dan Daniel Sturridge.
Pergantian itu membuahkan hasil manis. Vardy menyamakan kedudukan di menit ke-56 dan kemudian Sturridge membawa Inggris menang dengan gol di menit ke-92.
Hodgson mengatakan dirinya tak punya simpati atas kekalahan dramatis Wales ini.
"Jika saga menyaksikan laga itu dari kejauhan dan tidak sedang melatih Inggris, saya akan merasa sangat sedih untuk mereka," kata Hodgson seperti dikutip dari
The Independent. "Namun sekarang mereka harus mengizinkan saya untuk tidak memiliki simpati, karena saya ingin merasa senang terhadap diri kami sendiri."
Hodgson menyadari bahwa Inggris bermain buruk di babak pertama dengan menyia-nyiakan sekian banyak peluang. Tapi kemampuan untuk bangkit dari keterpurukan itu lah yang membuatnya senang.
"Ketika kesempatan-kesempatan itu tak berbuah gol, dan Anda memperberat tugas Anda sendiri dengan kebobolan gol Gareth Bale, maka ada momen kebahagiaan tersendiri ketika dua pemain pengganti mencetak gol."
"Tapi di babak kedua saya yakin bahwa kemenangan ada di tangan kami. Dan kami nyaris melakukannya beberapa kali, namun kami membutuhkan waktu hingga menit ke-92."
Soal pemilihan taktiknya, Hodgson menegaskan bahwa ia memang tak ingin mengeluarkan seluruh senjatanya di babak pertama dan ia memang punya rencana untuk memasukkan Vardy, Sturridge, dan Jack Wilshere atau Marcus Rashford.
"Saya ingin melihat permainan kami terlebih dahulu di babak pertama dan barulah melakukan perubahan, tapi gol (Bale) membuat saya melakukannya lebih awal."
(vws)