Kejelian Tim Matador dalam Memfokuskan Daya Gedor

Ahmad Bachrain | CNN Indonesia
Sabtu, 18 Jun 2016 04:57 WIB
Titik lemah Turki sudah dibaca Vicente del Bosque, terutama di sisi kanan pertahanan Turki yang mampu menjadi santapan empuk bagi para pemain Tim Matador.
Sukses timnas Spanyol berkat kejelian membaca kelemahan pertahanan Turki. (REUTERS/Eric Gaillard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Spanyol benar-benar menikmati permainan saat menghancurkan perlawanan Turki pada laga kedua Grup D Piala Eropa. Tim asuhan Vicente del Bosque menggulung Turki 3-0, di Stadion Allianz Riviera, Nice, Jumat (17/6) malam waktu setempat.

Adalah dua tukang gedor mereka, Alvaro Morata dan Nolito yang mencetak tiga gol bagi Spanyol. Morata membuka gol dengan tandukan untuk timnya pada menit ke-34 berkat umpan lambung Nolito dari sisi kanan pertahanan Turki.

Hanya tiga menit usai gol perdana, giliran Nolito mencetak gol setelah menerima umpan lambung Cesc Fabregas ke jantung pertahanan Turki. Nolito sebenarnya berada pada posisi offside, tapi bola sempat memantul kepala stoper Turki, Mehmet Topal dan jatuh di dekat pemain Celta Vigo itu.

Spanyol menambah gol ketiga pada awal babak kedua. Spanyol kembali membobol gawang Turki berkat permainan ciamik antara Iniesta yang memberikan umpan ke jantung pertahanan dari depan kotak penalti kepada Jordi Alba.

Dengan tidak egois, Alba memberikan umpan kepada Alvaro Morata untuk diteruskan menjadi gol. Skor 3-0 untuk Spanyol, menjadi kemenangan paling besar selama gelaran Piala Eropa 2016.

Kemenangan ini jelas bukan tanpa strategi matang bagi Spanyol. Sukses kali ini boleh dibilang berkat kejelian Tim Matador dalam memfokuskan daya gedor yang lebih ditekankan ke sektor kanan Turki.

Di daerah itu pula, Spanyol melihat celah yang bisa dieksplorasi para tukang gedornya. Setidaknya satu daru dua gol tersebut terjadi berkat serangan yang disusun dari sisi sayap kiri Spanyol.

Stopper Turki yang mengisi pos sebelah kanan dan bek kanan Gokhan Gonul, tampaknya menjadi kelemahan Turki yang diincar Spanyol. Yang paling kentara tentu saja kesalahan Topal yang menyebabkan terjadinya dua gol ke gawang Spanyol.

Gol pertama karena ia tak mampu mengantisipasi umpan lambung Nolito dari ke ALvaro Morata. Gol kedua Spanyol juga terjadi berkat kesalahan Topal yang berusaha menghalau bola dengan sundulannya, malah jatuh ke jantung pertahanan timnya.

Nolito yang berdiri bebas di dalam kotak penalti pun mampu menceploskan bola ke gawang Volcan Babacan.

Bukan hanya itu, kecerdikan Iniesta dalam menyuplai aliran serangan Spanyol juga patut diacungi jempol.

Sejak ditinggal Xavi, Iniesta memang berperan menggantikan peran rekannya itu sebagai playmaker yang menyokong trio Nolito, Morata, dan David Silva.

Iniesta tinggal melakukan kendali dari jauh dengan melancarkan suplai-suplai antara tiga penyerangnya itu.

Silva dan Nolito pun sering berganti posisi dari sayap kiri ke kanan atau sebaliknya.

Gol ketiga Spanyol juga berkat kecerdikan Iniesta yang melepaskan umpan langsung ke Jordi Alba yang merangsek ke kotak penalti dari sisi kanan pertahanan Turki.

Alba melihat posisi Morata yang bebas pun langsung memberikan assist dan diteruskan menjadi gol oleh pemain Juventus tersebut.

catatan tambahan lagi, kekuatan Spanyol juga ditopang oleh dua bek sayap mereka, Juanfran (kanan) dan Alba (kiri). Keduanya masih sangat berbahaya dalam memberikan ancaman di sisi pertahanan lawan. (bac)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER