Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan tanpa alasan bagi Cristiano Ronaldo memilih sebagai eksekutor pertama pada adu penalti Portugal lawan Polandia, pada perempat final Piala Eropa 2016 di Marseille, Kamis (30/6) lalu. Saat itu Portugal menang adu penalti 5-3 atas Polandia setelah main imbang 1-1 dan memastikan ke semifinal.
Kelima eksekutor Portugal sukses menendang penalti dan diawali oleh keberhasilan Ronaldo. Seperti dilaporkan Goal, Ronaldo sengaja memilih sebagai penendang pertama untuk menjadi motivasi rekan-rekannya di lapangan.
Sebab, sejumlah pemain Portugal saat itu mengalami ketegangan dan keraguan untuk menjadi algojo penalti. Salah satunya yang paling dipenuhi keraguan adalah gelandang mereka, Joao Moutinho.
Moutinho bahkan kabarnya sempat menghindar untuk menjadi penendang penalti sehingga harus ‘dipaksa’ oleh kapten mereka. Untuk membuktikan diri sebagai anutan yang baik, Ronaldo memilih sebagai penendang pertama.
Pemain Real Madrid itu pun sukses membobol gawang Lukasz Fabianski. Penendang kedua, Renato Sanchez juga sukses mengekusi penalti.
Giliran Moutinho yang sedikit ragu datang menuju ke gawang yang sudah ditunggu kiper Polandia, Fabianski. “Hei! Hei! Ayo tendang, ayo tendang!” teriak Ronaldo ke arah rekannya itu yang mendekati titik putih di kotak penalti.
“Ayolah! Tendang yang bagus. Jika kita kalah, lupakanlah! Jadilah pemain kuat, yang kuat! Beri tendangan terbaik, ayolah!”
Alhasil, Moutinho begitu histeris kegirangan ketika dirinya mampu melesakkan bola ke gawang Fabianski yang terkenal sangat tangguh.
Dua penendang lainnya setelah Moutinho, Luis Nani dan Ricardo Quaresma juga sukses mengeksekusi penalti. Sedangkan satu pemain Polandia, Jakub Baszczykowski, gagal memasukkan bola.
Saat dibangku cadangan, Moutinho memang terlihat sangat ragu untuk melakukan eksekusi penalti dan Ronaldo pun mengingatkannya. “Ini semua sekarang sudah berada di tangan Tuhan,” ucapnya kepada Moutinho.
(bac)