Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusuhan suporter yang melibatkan fan Rusia di Piala Eropa 2016, bikin Presiden Rusia, Vladimir Putin, gerah. Putin pun akhirnya bertindak tegas.
Pasalnya, kerusuhan itu bikin Rusia tercoreng. Federasi Sepak Bola Rusua (RFU), juga harus menerima sanksi dari UEFA gara-gara ulah suporter garis kerasnya itu di sejumlah kota Perancis seperti di Marseille.
Beberapa kebijakan baru terkait suporter langsung dibuat Putin. Salah satunya, peraturan yang mewajibkan seluruh suporter Rusia menyertakan bukti identitas pribadi untuk membeli tiket salah satu pertandingan, lokal maupun internasional.
Bukan hanya itu, aturan tersebut memberikan keleluasaan kepada Kementerian Dalam Negeri Rusia untuk membuat daftar hitam kepada para tersangka kerusuhan. Jika terbukti, mereka dilarang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola.
Aturan itu tak terkecuali bagi para tersangka kerusuhan di Piala Eropa 2016 lalu yang sudah dikantongi Rusia. Nama-nama mereka juga akan dipublikasikan di situs kementerian Rusia.
Fan Rusia dianggap menjadi biang keladi kerusuhan dengan suporter Inggris pada babak grup Piala Eropa 2016 di Marseille. Sekitar 20 suporter tersangka kerusuhan pun terpaksa dideportasi kembali ke Rusia.
Sebelum peraturan baru ini disahkan, memang tidak ada peraturan ketat di Rusia terkait pembelian tiket pertandingan sepak bola. Salah satunya tak dibutuhkan kartu identitas calon pembeli yang akan menyaksikan pertandingan.
Aturan tersebut pun nantinya bukan hanya berlaku di pertandingan sepak bola, tapi juga di seluruh cabang olahraga lainnya.
Putin tampaknya terpaksa membuat aturan ketat ini mengingat Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018.
(bac)