BUKU LARIS
The Book of Life Raih Penjualan Tertinggi
CNN Indonesia
Kamis, 07 Agu 2014 13:59 WIB
.jpeg_169.jpg?w=650&q=80 "The Book of Life Raih Penjualan Tertinggi")
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesona dunia sihir dan makhluk superanatural macam penyihir, vampir dan werewolf tampaknya masih cukup diminati. Sejumlah buku yang lebih dulu laris manis dipasaran akhir-akhir ini masih membawa pengaruh.
Sebut saja Harry Potter, tetralogi Twilight, City of Bones dan sekuelnya. Tren ini tampaknya belum berhenti begitu saja. Misalnya seperti dalam data 10 buku fiksi yang dilansir oleh Reuters, Kamis (7/8).
Peringkat pertama buku paling laris di Amerika Serikat saat ini seperti ditulis dalam laporan itu adalah The Book of Life. Buku ini sebenarnya adalah bagian terakhir dari trilogi tentang perjalanan waktu yang ditulis oleh Deborah Harkness.
Data diambil dari toko buku yang independen, penjual buku grosir, serta distributor yang mandiri di Amerika Serikat untuk menyusun daftar ini. Berikut data lima buku laris tersebut.
1. The Book of Life oleh Deborah Harkness (Viking, $28.95 atau sekitar Rp 340 ribu)
Setelah menjelajahi waktu di Shadow of Night (buku kedua), sejarawan dan penyihir Diana Bishop serta ilmuwan vampir Matthew Clairmont kembali ke masa sekarang untuk menghadapi krisis baru dan musuh lama.
Di rumah leluhur Matthew di Sept Tours, mereka berkumpul kembali dengan karakter-karakter dari A Discovery of Witches (buku pertama) – dengan satu pengecualian yang signifikan.
Dalam buku terakhir, Harkness memperdalam tema kekuatan dan gairah, keluarga dan kepedulian, benih pada masa lalu dan konsekuensi pada masa sekarang.
Di rumah leluhur dan laboratorium universitas, menggunakan pengetahuan kuno dan ilmu modern, dari lembah Auvergne ke istana Venice dan masih banyak lagi, pasangan ini pada akhirnya mempelajari apa saja yang telah ditemukan oleh penyihir berabad-abad yang lalu.
2. The Heist oleh Daniel Silva (Harper, $27.99 atau sekitar Rp 329 ribu)
Buku ini bercerita tentang Gabriel Allon, seorang ahli merestorasi benda seni dan terkadang mata-mata, mencari sebuah maha karya oleh Caravaggio yang dicuri.
Terkadang cara terbaik untuk mencari sebuah maha karya adalah dengan mencuri yang lainnya. Daniel Zilva merupakan penulis Amerika yang telah menghasilkan belasan novel bertema spionase.
3. Invisible oleh James Patterson dan David Ellis (Little, Brown, $28.00 atau Rp 329 ribu)
Semua orang berpikir Emmy Dockery gila. Terobsesi menemukan hubungan antara ratusan kasus yang belum terpecahkan, Emmy meninggalkan pekerjaannya sebagai peneliti FBI.
Sekarang, semua yang dimilikinya adalah guntingan koran yang kini memenuhi kamarnya, serta mimpi-mimpi buruk.
Bahkan mantan kekasih Emmy, agen Harrison “Books” Bookman tidak memercayai bahwa ratusan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan semuanya terhubung. Namun, kemudian Emmy menemukan sebuah bukti yang tidak bisa diabaikan oleh Harrison.
Semakin banyak kasus pembunuhan yang dilaporkan hari demi hari – dan semuanya tidak dapat dijelaskan. Tidak ada motif, tidak ada senjata, tidak ada tersangka. Adakah seseorang yang benar-benar bertanggungjawab atas semua kasus kriminal yang tidak terpikirkan ini?
4. Act of War oleh Brad Thor (Atria, $27.99 atau sekitar Rp 329 ribu)
Setelah seorang agen CIA secara misterius meninggal di luar negeri, aset utamanya muncul dengan klaim yang mengejutkan dan menakutkan.
Namun, ketika enam pelajar pertukaran hilang, dua penumpang pesawat bertukar tempat, dan satu pencari suaka ditangkap, sebuah rantai mematikan muncuk dari serangkaian peristiwa sedang berlangsung.
Amerika Serikat seperti menghadapi ancaman serangan menghancurkan, presiden baru Amerika harus beralih ke operasi rahasia kontraterorisme.
Sang Presiden menunjuk Scot Harvath untuk membantu melaksanakan dua operasi yang paling berbahaya dalam sejarah negara itu.
Dengan kode operasi bernama Gold Dust dan Blackbird, mereka bekerja dalam kerahasiaan mutlak. Karena jika mereka sampai ditemukan, operasi ini bisa memicu perang besar.
5. Top Secret Twenty-One oleh Janet Evanovich (Bantam, $28.00 atau sekitar Rp 329 ribu)
Jimmy Poleti, seorang pedagang mobil bekas favorit di Trenton, New Jersey tertangkap setelah menjual sejumlah mobil bekas yang jauh lebih banyak dari hak penjualannya. Ia lantas dibebaskan dengan jaminan.
Namun, seorang pemburu hadiah Stephanie Plum berusaha untuk menangkapnya kembali. Plum menemui banyak jalan buntu, dan orang-orang yang mati. Bahkan Joe Morelli, polisi paling seksi di kota itu, harus berjuang untuk menemukan petunjuk di mana tersangka pembunuhan itu berada.
Sebut saja Harry Potter, tetralogi Twilight, City of Bones dan sekuelnya. Tren ini tampaknya belum berhenti begitu saja. Misalnya seperti dalam data 10 buku fiksi yang dilansir oleh Reuters, Kamis (7/8).
Peringkat pertama buku paling laris di Amerika Serikat saat ini seperti ditulis dalam laporan itu adalah The Book of Life. Buku ini sebenarnya adalah bagian terakhir dari trilogi tentang perjalanan waktu yang ditulis oleh Deborah Harkness.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. The Book of Life oleh Deborah Harkness (Viking, $28.95 atau sekitar Rp 340 ribu)
Di rumah leluhur Matthew di Sept Tours, mereka berkumpul kembali dengan karakter-karakter dari A Discovery of Witches (buku pertama) – dengan satu pengecualian yang signifikan.
Dalam buku terakhir, Harkness memperdalam tema kekuatan dan gairah, keluarga dan kepedulian, benih pada masa lalu dan konsekuensi pada masa sekarang.
Di rumah leluhur dan laboratorium universitas, menggunakan pengetahuan kuno dan ilmu modern, dari lembah Auvergne ke istana Venice dan masih banyak lagi, pasangan ini pada akhirnya mempelajari apa saja yang telah ditemukan oleh penyihir berabad-abad yang lalu.
2. The Heist oleh Daniel Silva (Harper, $27.99 atau sekitar Rp 329 ribu)
Buku ini bercerita tentang Gabriel Allon, seorang ahli merestorasi benda seni dan terkadang mata-mata, mencari sebuah maha karya oleh Caravaggio yang dicuri.
Terkadang cara terbaik untuk mencari sebuah maha karya adalah dengan mencuri yang lainnya. Daniel Zilva merupakan penulis Amerika yang telah menghasilkan belasan novel bertema spionase.
3. Invisible oleh James Patterson dan David Ellis (Little, Brown, $28.00 atau Rp 329 ribu)
Semua orang berpikir Emmy Dockery gila. Terobsesi menemukan hubungan antara ratusan kasus yang belum terpecahkan, Emmy meninggalkan pekerjaannya sebagai peneliti FBI.
Sekarang, semua yang dimilikinya adalah guntingan koran yang kini memenuhi kamarnya, serta mimpi-mimpi buruk.
Bahkan mantan kekasih Emmy, agen Harrison “Books” Bookman tidak memercayai bahwa ratusan penculikan, pemerkosaan, dan pembunuhan semuanya terhubung. Namun, kemudian Emmy menemukan sebuah bukti yang tidak bisa diabaikan oleh Harrison.
Semakin banyak kasus pembunuhan yang dilaporkan hari demi hari – dan semuanya tidak dapat dijelaskan. Tidak ada motif, tidak ada senjata, tidak ada tersangka. Adakah seseorang yang benar-benar bertanggungjawab atas semua kasus kriminal yang tidak terpikirkan ini?
4. Act of War oleh Brad Thor (Atria, $27.99 atau sekitar Rp 329 ribu)
Setelah seorang agen CIA secara misterius meninggal di luar negeri, aset utamanya muncul dengan klaim yang mengejutkan dan menakutkan.
Namun, ketika enam pelajar pertukaran hilang, dua penumpang pesawat bertukar tempat, dan satu pencari suaka ditangkap, sebuah rantai mematikan muncuk dari serangkaian peristiwa sedang berlangsung.
Amerika Serikat seperti menghadapi ancaman serangan menghancurkan, presiden baru Amerika harus beralih ke operasi rahasia kontraterorisme.
Sang Presiden menunjuk Scot Harvath untuk membantu melaksanakan dua operasi yang paling berbahaya dalam sejarah negara itu.
Dengan kode operasi bernama Gold Dust dan Blackbird, mereka bekerja dalam kerahasiaan mutlak. Karena jika mereka sampai ditemukan, operasi ini bisa memicu perang besar.
5. Top Secret Twenty-One oleh Janet Evanovich (Bantam, $28.00 atau sekitar Rp 329 ribu)
Jimmy Poleti, seorang pedagang mobil bekas favorit di Trenton, New Jersey tertangkap setelah menjual sejumlah mobil bekas yang jauh lebih banyak dari hak penjualannya. Ia lantas dibebaskan dengan jaminan.
Namun, seorang pemburu hadiah Stephanie Plum berusaha untuk menangkapnya kembali. Plum menemui banyak jalan buntu, dan orang-orang yang mati. Bahkan Joe Morelli, polisi paling seksi di kota itu, harus berjuang untuk menemukan petunjuk di mana tersangka pembunuhan itu berada.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK