MIGRASI KE MUSIK INDIE

'Kerentanan' yang Menguatkan

CNN Indonesia
Kamis, 25 Sep 2014 11:23 WIB
Albumnya melantunkan masing-masing kerentanan itu dengan cara yang berbeda.
Peluncuran album 'Vulnerability' dari Sandhy Sondoro
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyanyi bersuara tinggi, Sandhy Sondoro membuat langkah baru. Ia merilis album kelima yang diberi tajuk Vulnerability, Rabu (24/9).

Dalam konferensi pers di Rolling Stone Cafe, Kemang, Jakarta Sandhy menuturkan, juduk albumnya didapat dari diskusi antara dirinya dan istri, Ade Sechan. Vulnerability, kata Sandhy, berarti 'kerentanan'.

"Saya sudah banyak melewati fase hidup, sekarang saya punya istri, punya anak. Manusia itu semakin berumur semakin banyak melewati kerentanan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Albumnya melantunkan masing-masing kerentanan itu dengan cara yang berbeda. Vulnerability bukan dibuat untuk bercerita tentang kelemahan, melainkan justru menuturkan kekuatan setelah mampu melewatinya.

Salah satu fase yang terekam, adalah saat Sandhy memiliki buah hati. For Aeshan, salah satu lagu di album Vulnerability sengaja dibuat untuk sang anak.

"Sejak masih dalam kandungan itu sudah disiapkan," ujar Sandhy. Ia mengakui, ada sesuatu yang personal setiap kali mendengar dan menyenandungkan lagu itu. Ia selalu teringat waktu-waktu yang ia jalani bersama Aeshan.

"Setiap pagi saya kasih makan, spending time, main, dengarkan musik bersama," katanya menyebutkan.

Di awal lagu, ada suara tawa Aeshan yang sengaja dicuplik, sebagai penguat rasa. Kata Sandhy, ia selalu menitikkan air mata haru setiap kali mendengarnya. Aeshan pun sudah tampak mengerti.

Ia menunjuk-nunjuk kegirangan setiap kali diputarkan lagu yang khusus dipersembahkan untuknya itu.

"Seperti John Lennon, yang membuat lagu untuk anaknya. Itu hadiah tak tergantikan," ucap Sandhy saat ditanya alasannya menciptakan For Aeshan.

Secara keseluruhan, tidak butuh waktu lama bagi Sandhy untuk menuntaskan albumnya. Lagu For Aeshan sendiri kelar dalam satu atau dua bulan. Begitupula dengan delapan lagu lain yang ada dalam Vulnerability.

"Kalau digabung semua, recording, mixing, mastering waktunya dua setengah sampai tiga bulan," Sandhy berkata menjelaskan.

Seperti karakter Sandhy, seluruh lagunya masih bernapaskan pop, meski kali ini sedikit lebih blues dan rock.

Hijrah

Bukan hanya soal musik yang berbeda di Vulnerability. Album yang berisi 10 lagu itu juga tidak lagi dinaungi Sony Music Indonesia. Sandhy telah hijrah label.

Sandhy yang kini hanya berdiri didukung manajemen Bestbeat Music sebagai produser eksekutif, memercayakan pemasaran albumnya pada Demajors Independent Music Industry.

Itu merupakan label indie musik ternama di Indonesia. "Saya sudah tidak sevisi lagi, tidak sejalan lagi.

Untungnya saya tidak terikat apapun, kontrak tidak mengikat saya sampai berutang," tutur Sandhy, menjelaskan latar belakangnya pindah label. Di bawah Demajors, ia merasa lebih bebas berekspresi.

Ia seperti menemukan pihak yang semangatnya sama. "Saya visa tetap idealis," katanya lagi. Sebab, lanjutnya, Demajors hanya mengurusi soal pengedaran album, tidak mencampuri urusan kreatif.

Seperti yang dituturkan David Karto, Managing Director sekaligus penggagas Demajors pada CNN Indonesia, pihaknya memang tidak membatasi musisi. Ia hanya memberi batas-batas waktu pada musisi soal distribusi.

"Biasanya enam bulan. Tiga bulan untuk lagu pertama, tiga bulan selanjutnya lagu kedua," ujar David yang juga menaungi Indra Lesmana dan White Shoes and the Couple Company itu.


Di iTunes dan Berlin


Meski 'dititipkan' bukan pada label mayor, bukan berarti peredaran Vulnerability tidak terstruktur. Manajemen sudah menyiapkan segalanya. Sebelum dirilis di Jakarta, album itu sudah dilepas ke iTunes, sebulan yang lalu. Penerimaan masyarakat luar biasa. Vulnerability sempat menempati terlaris keempat di Indonesia.

Pertengahan September lalu, album itu juga sudah rilis secara fisik di Bandung, Jawa Barat.

Eric Qomarul, personal manajer Sandhy menjelaskan, Vulnerability juga akan diluncurkan di Jerman, tempat pria 40 tahun itu mengawali karier musik. "8 sampai 10 November nanti akan rilis di tiga tempat di Berlin," katanya.

Bukan hanya itu, Sandhy juga akan tur kecil-kecilan di Jerman. Selama 10 hari menghabiskan waktu di Jerman, Sandhy akan tampil sebanyak empat kali.

Lagu pertama yang akan digaungkan adalah Divine Intervention, yang memang bahasa Inggris. Istimewanya, lagu itu khusus untuk Sandhy, buatan Diane Warren, komposer lagu kondang di Amerika.

"Di Jerman kita akan rilis yang itu, akan diputar di beberapa radio," ucap Eric. Di Indonesia sendiri, setelah dari Jerman Sandhy akan berkeliling ke Surabaya, Bandung, Bali, bahkan Palu, Sulawesi Tengah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER