Jakarta, CNN Indonesia -- Marvel seakan memonopoli dunia hiburan. Perusahaan asal Amerika itu punya pengaruh besar di dunia internasional. Komik maupun film yang diterbitkannya nyaris tak pernah sepi peminat.
Kesuksesan Marvel itu dianggap penting oleh Universitas Baltimore di Amerika Serikat. Pihak kampus menganggap perkembangan Marvel perlu diteliti dan dianalisis lebih jauh oleh mahasiswa.
Universitas itu menawarkan mata kuliah baru soal studi film Marvel. Mahasiswa diberi kesempatan mengulik lebih banyak, bagaimana dunia pahlawan super bisa mengambil alih
box office global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mata kuliah itu menawarkan pengertian lebih dalam mengenai karakter Iron Man, Thor, juga Captain America. Konteksnya, bukan sebagai penggemar biasa. Melainkan, bagaimana Marvel Studio yang dimiliki Disney bisa menghidupkan kisah-kisah komik ke layar lebar, selama enam tahun belakangan.
Itu pertama kalinya ada kelas khusus tentang Marvel di Amerika Serikat. Mata kuliah itu sendiri akan menyambut mahasiswa baru, di musim semi 2015 nanti.
Kesukseskan cerita pahlawanPengajar mata kuliah, Arnold T Blumberg mengatakan, Marvel tidak hanya menghadirkan hiburan yang dikemas aksi laga.
“Kisah-kisahnyajuga mendalami pernyataan kepahlawanan, tanggung jawab besar yang datang dari kekuatan besar, keinginan menukar kebebasan untuk kemanan, dan banyak lagi,” ujar Blumberg menerangkan, seperti dikutip dari
Guardian.
Ia melanjutkan, setiap generasi punya mitos media modern yang menjadi kerangka untuk menghibur dan memberi pengajaran soal etika, moral, isu ras, gender, kelas, dan lainnya.
“Selama beberapa tahun terakhir,
Harry Potter dan
Lord of the Rings telah mengambil peran ini untuk puluhan juta orang. Saat saya muda, peran ini diambil oleh serial
Star Wars pertama,” tuturnya.
Lewat Marvel, ada generasi baru yang tumbuh di berbagai penjuru dunia.
“Berapapun umur Anda, selalu ada alam fantasi, fiksi ilmiah, atau cerita kepahlawanan yang membantu mengeksplorasi tempat Anda di dunia, identitas Anda, dan pemikiran Anda. Marvel Cinematic Universe adalah alam untuk generasi ini,” kata Blumberg.
Ia juga menuturkan, mata kuliahnya juga akan mengusut bagaimana film-film Marvel sukses meminjam mitos Joseph Campbell tentang 'perjalanan pahlawan' dan menawarkan pengetahuan lebih dalam soal budaya modern.
Ia juga akan memasukan film
blockbuster baru Marvel,
Guardians of the Galaxy menjadi silabus. Menurut Blumberg, film itu membuktikan dua hal.
"Pemirsa film mainstream tidak lelah dengan film-film superhero, dan saat ini studio Marvel sudah bisa merilis petualangan fiksi ilmiah yang menampilkan pohon berbicara dan rakun," kata Blumberg.
Diketahui, Marvel sudah merilis 10 film sejak
Iron Man pertama di tahun 2008. Semua ceritanya diadaptasi dari kisah di buku komik yang dipublikasikan oleh rekan perusahaannya, Marvel Comics.
Avengers telah membawa Tony Stark bersama-sama dengan Thor, the Hulk, dan Captain Amerika untuk pertama kalinya pada tahun 2012 ke layar lebar.
Avengers bahkan menjadi film dengan pendapatan besar ke-3 sepanjang masa. Penghasilannya lebih dari US$ 1,5 miliar atau Rp 17,9 triliun. Secara keseluruhan, serialnya telah meraup lebih dari US$ 7 miliar atau Rp 83,8 triliun.