Film 12 Years a Slave Nyaris Ditolak

CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2014 13:31 WIB
Film ini telah membuat sutradara McQueen menjadi sutradara kulit hitam pertama yang memenangkan film terbaik di Oscar.
Brad Pitt, salah satu pemeran 12 Years a Slave (Leon Neal/ CNN Indonesia/ Gettyimage)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film 12 Years a Slave sekilas namanya begitu gemilang dengan beberapa penghargaan yang didapatkan pada Oscar tahun ini. Namun dibalik prestasi dan pujian yang diberikan, ternyata  banyak orang yang tidak menginginkan film ini dibuat.

Kisah perbudakan pada masa sebelum terjadinya perang saudara di Amerika Serikat ini ternyata tidak disambut baik pada awalnya. Pembuat film Inggris Steve McQueen menyatakan bahwa banyak orang yang tidak ingin film yang telah memenangkan penghargaan ini dibuat.

Film ini telah membuat sutradara McQueen menjadi sutradara kulit hitam pertama yang memenangkan film terbaik di Oscar. Meski menurutnya hal ini bukan tanpa konsekuensi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Film ini bercerita mengenai Solomon Northup, seorang warga New York yang bebas. Dia yang diculik dan dijual sebagai budak di selatan Amerika Serikat. Film ini memenangkan Oscar dalam naskah dan aktris pendukung Lupita Nyong'o.

"Kebanyakan orang-orang ingin menutup mata mereka pada hal-hal tertentu dan tak ingin film ini dibuat," kata McQueen pada wawancara dengan majalah FT Weekend.

Namun demikian McQueen bisa cukup memahami reaksi sebagain orang yang menolak film ini. "Karena orang-orang ingin menutup mata mereka dalam beberapa subyek. Mereka hanya ingin terus maju, mereka tidak ingin melihat apa yang ada di belakang mereka."

Pria asal London yang sekarang tinggal dan bekerja di Amsterdam ini mengatakan bahwa ia akan mengulik ke masalah seksual pria, yang akan dieksplor dalam filmnya Shame. "Ini adalah bisnis yang tertunda. Saya benar-benar ingin kembali ke permasalahan ini," katanya.

"Banyak keputusan-keputusan penting di dunia berhubungan dengan selera seksual dari para pria penting. Apakah itu JFK atau Clinton atau Martin Luther King. Itu adalah diri kita. Itu adalah bagian dari kita. Tetapi kadang orang-orang malu akan kesenangan mereka."

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER