PESTA RAKYAT
'Hijrah' jadi Bentuk Revolusi Mental Slank
CNN Indonesia
Selasa, 21 Okt 2014 00:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Grup band Slank, yang menjadi penampil paling ditunggu dalam Konser Rakyat Salam Tiga Jari, berhasil meriuhkan tanah lapangan Monumen Nasional selama 45 menit. Tidak hanya tampil membawakan lagu-lagu terbaik mereka, Slank juga menunjukkan aksi semangat nasionalisme mereka dengan membawakan tiga lagu perjuangan Indonesia.
Sebuah medley yang berisikan lagu Maju Tak Gentar dan Garuda Pancasila membuat ribuan penonton di depan panggung kian bersemangat. Slankers yang telah memadati lapangan Monas sejak siang, tampak antusias saat sang vokalis, Kaka, mengajak menyanyi bersama.
"Yang merasa orang Indonesia mari bernyanyi bersama!" ujar Kaka. Mendengar komando dari idola mereka, Slankers pun ikut meneriakkan lagu-lagu perjuangan itu dengan iringan musik dari Abdee Negara (gitar), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Bimbim (drum).
Selain membawakan medley kedua lagu itu, Slank juga sempat mengajak beberapa artis seperti JFlow, Olga Lydia dan Kikan untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Tak hanya membawakan lagu-lagu perjuangan dan karya hits mereka, Slank juga mengenalkan lagu baru yang khusus mereka garap bersama Oppie Andaresta, sebagai dukungan kepada Presiden Joko Widodo.
Lagu berjudul Hijrah, dikatakan Slank, dibuat sebagai terjemahan dari Revolusi Mental, yang selama ini diteriakkan oleh Jokowi.
"Kami menerjemahkan Revolusi Mental dengan bahasa yang sederhana. Hijrah dari preman menjadi pemenang," ujar Kaka.
"Hijrah dari bodoh menjadi pintar," imbuh Oppie, yang juga naik ke atas panggung.
Meski berada di belakang drum, Bimbim, juga sempat menyerukan harapannya kepada Slankers. "Sekarang segala perbedaan sudah hilang, semua permusuhan sudah hancur. Kita saatnya bersama-sama bersatu untuk Indonesia," ujar Bimbim.
Tidak hanya itu, dalam penampilannya kali ini, Slank juga tampil membawakan lagu Salam Tiga Jari, yang menggunakan aransemen musik sama seperti lagu Salam Dua Jari.
"Salam tiga jari, salam persatuan Indonesia. Tempel jempol telunjuk, sisanya angkat ke atas," kata Kaka, di atas panggung sebelum akhirnya menutup pesta dengan satu hits andalannya yang berjudul Kamu Harus Cepat Pulang.
Sebuah medley yang berisikan lagu Maju Tak Gentar dan Garuda Pancasila membuat ribuan penonton di depan panggung kian bersemangat. Slankers yang telah memadati lapangan Monas sejak siang, tampak antusias saat sang vokalis, Kaka, mengajak menyanyi bersama.
"Yang merasa orang Indonesia mari bernyanyi bersama!" ujar Kaka. Mendengar komando dari idola mereka, Slankers pun ikut meneriakkan lagu-lagu perjuangan itu dengan iringan musik dari Abdee Negara (gitar), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Bimbim (drum).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya membawakan lagu-lagu perjuangan dan karya hits mereka, Slank juga mengenalkan lagu baru yang khusus mereka garap bersama Oppie Andaresta, sebagai dukungan kepada Presiden Joko Widodo.
"Kami menerjemahkan Revolusi Mental dengan bahasa yang sederhana. Hijrah dari preman menjadi pemenang," ujar Kaka.
"Hijrah dari bodoh menjadi pintar," imbuh Oppie, yang juga naik ke atas panggung.
Meski berada di belakang drum, Bimbim, juga sempat menyerukan harapannya kepada Slankers. "Sekarang segala perbedaan sudah hilang, semua permusuhan sudah hancur. Kita saatnya bersama-sama bersatu untuk Indonesia," ujar Bimbim.
Tidak hanya itu, dalam penampilannya kali ini, Slank juga tampil membawakan lagu Salam Tiga Jari, yang menggunakan aransemen musik sama seperti lagu Salam Dua Jari.
"Salam tiga jari, salam persatuan Indonesia. Tempel jempol telunjuk, sisanya angkat ke atas," kata Kaka, di atas panggung sebelum akhirnya menutup pesta dengan satu hits andalannya yang berjudul Kamu Harus Cepat Pulang.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK