Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah beberapa lama vakum, band
rock alternative asal Amerika Serikat, Smashing Pumpkins akan merilis album baru, 9 Desember mendatang. Album itu diberi judul
Monuments To An Elegy.
Di album itu, Smashing Pumpkins berkolaborasi dengan penabuh drum Mötley Crüe, Tommy Lee. Kolaborasi antar musisi gaek itu diawali 2012 silam, saat Lee ikut berpartisipasi dalam penggarapan album
Oceania milik Smashing Pumpkins.
Menurut Lee,
Monuments To An Elegy merupakan album terbaik yang pernah digarap Smashing Pumpkins. “Terdengar sangat epik dan membuat saya merinding. Saya seperti mendengarkan beberapa album pertama Smashing Pumpkins. Saya sungguh terpesona,” katanya mengungkapkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monuments To An Elegy seperti benar-benar menyuguhkan irama elegi dalam setiap nadanya.
Bersamaan dengan diumumkannya peluncuran album baru itu, vokalis Smashing Pumpkins, Billy Corgan juga memperkenalkan single
Being Beige. Lagu pertama di album
Monuments To An Elegy itu dapat didengar di akun
soundcloud milik Smashing Pumpkins.
Dituturkan Billy, ia tak bisa menjelaskan makna di balik lagu-lagunya. “Tapi ada kejujuran dalam lirik lagu ini. Ada sesuatu yang salah dalam kosmos kita, tapi tetap saja kita harus mencintainya,” kata Billy dalam sebuah sesi wawancara dengan
Rolling Stone.
Karya perpisahanSejatinya,
Monuments To An Elegy merupakan langkah-langkah terakhir Smashing Pumpkins. Album itu adalah pengantar Smashing Pumpkins menuju akhir hayat. Itu terlihat dari pernyataan yang disampaikan oleh Corgan sendiri.
Ia pernah menuturkan kemungkinan membubarkan Smashing Pumpkins setelah dua album mendatang. Ia mengaku enggan bila harus kembali bermain bersama band yang dibentuknya pada 1988 silam. Ia sama sekali tak tertarik dengan konsep reuni usai dibubarkannya Smashing Pumpkins.
“Saya sudah selesai dan saya akan memiliki kapal baru untuk berlayar,” tuturnya menegaskan.
Smashing Pumpkins sempat vakum dari industri musik sekitar 2000 lalu, setelah dilanda berbagai persoalan internal. Perkelahian antar personel, masalah narkoba, juga pembagian keuntungan dari penjualan album sempat mewarnai perjalanan band itu.