ALBUM BARU

Ajakan Dansa dari Musisi Gaek Peter Gabriel

CNN Indonesia
Rabu, 22 Okt 2014 15:41 WIB
Peter Gabriel identik dengan lagu-lagu romansa yang melankolis. Setelah tak menulis lagu selama 12 tahun, kini ia mencoba irama yang lebih rancak.
Peter Gabriel di Rock And Roll Hall Of Fame Induction Ceremony ke-29, Barclays Center of Brooklyn, New York City (Getty Images via Thinkstock/Larry Busacca)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peter Gabriel, mantan vokalis band rock progresif Genesis, tengah menyiapkan album terbaru. Tanggal peluncurannya belum diketahui. Namun Gabriel berani memastikan, akan ada yang berbeda di album itu. Apalagi, itu merupakan album pertama yang ditulisnya sendiri sejak Up di tahun 2002.

Gabriel memang sudah lama tak menulis lagu dan albumnya sendiri. Kali ini, yang membuatnya berbeda bukan hanya soal orisinalitas. Gabriel juga menyuguhkan irama lagu yang berbeda. Ia akan membuat lagu ceria dengan hentakan musik dansa yang akan mengajak pendengarnya bergoyang.

Gabriel, yang keluar dari band Genesis pada tahun 1975 silam mengungkapkan, secara pribadi ia cenderung menyukai lagu-lagu syahdu. Namun kali ini, ia mencoba melepaskan kecenderungan tersebut. Gabriel mencoba menulis lagu-lagu dengan nuansa lebih gembira.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang saya mencoba melakukan hal yang membahagiakan, karena sangat mudah bagi saya untuk larut dalam hal-hal yang menyedihkan,” katanya dalam sesi wawancara kepada Rolling Stone.

Meski mengakui dirinya bukanlah pribadi yang senang menari di hadapan publik, Gabriel sangat antusias dalam penggarapan album barunya itu. “Kalian tahu sejatinya saya adalah seorang penabuh drum. Anak-anak saya memberitahu bahwa saya tidak cukup baik dalam berdansa,” ujarnya.

Industri rekaman seperti mayat

Selama 40 tahun lebih berkarier di industri musik, Gabriel telah memenangi bermacam penghargaan. Meski pribadinya yakin industri rekaman akan tetap bertahan, namun secara keseluruhan ia mengaku takut akan masa depan industri itu.

“Dengan segala hormat, industri rekaman saat ini telah menjadi mayat. Saya selalu membayangkan ia sebagai mayat dengan banyak cacing,” ujarnya beranalogi.

Ungkapan satir ini terlontar dari Gabriel karena menurutnya, perkembangan musik digital dewasa ini telah menggerogoti industri rekaman secara perlahan. Ia menyindir bermacam layanan penyedia musik digital seperti Spotify yang menggantikan posisi toko musik di seluruh dunia.

“Bagi kami seniman-seniman tua yang sudah memiliki nama besar, kami bisa menggelar konser live dan itu tidak menjadi masalah. Namun tidak bagi artis-artis muda lain,” kata Peter bersimpati.

Mengawali karier dengan membentuk Genesis pada 1967, Gabriel adalah salah satu nama besar dalam peta musik dunia. Usai hengkang dari Genesis, ia berkarier sebagai penyanyi solo. Setidaknya sembilan album ia rampungkan. Uniknya, ia enggan memberi judul untuk empat album pertamanya.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER