Jakarta, CNN Indonesia -- Sutradara kawakan Michael Bay nampaknya tak kenal lelah dalam berkarya. Setelah menuai sukses besar lewat film
Transformers, kini Bay mencoba menguji kemampuannya untuk menggarap film yang bergenre lain.
Dilansir dari
Guardian, pria asal Los Angeles ini diharapkan dapat menunjukkan bakat terpendamnya setelah tercapai kesepakatan untuk menyutradarai film berbau politik. Ia akan mengangkat kisah serangan teror yang dialami pasukan Amerika Serikat di Benghazi, Libya dalam film yang berjudul
13 Hours.Kisah
13 Hours sendiri merupakan adaptasi dari buku karya Mitchell Zuckoff,
Thirteen Hours: A Firsthand Account o What Really Happened in Benghazi. Buku ini memaparkan secara detil tentang serangan gerilyawan terhadap pasukan AS di Benghazi pada 11 September 2012, setahun setelah peristiwa tersebut terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serangan tersebut menewaskan dua petinggi Amerika Serikat, Christopher Stevens dan Sean Smith. Selain itu pada serangan kedua dari para gerilyawan Libya menewaskan dua orang agen CIA, Tyrone S Woods dan Glen Doherty.
Film garapan Bay ini nantinya akan terfokus pada kisah enam anggota tim keamanan yang dituduh membela Amerika di Benghazi. Sejauh ini belum ada rincian lebih jauh tentang siapa aktor maupun kru yang akan diajak Bay dalam film
13 Hours. Namun, yang pasti skenario film ini ditulis oleh Chuck Hogan.
Selama ini rekam jejak sutradara kelahiran 17 Februari 1965 itu dipenuhi oleh film-film laga yang sarat dengan segudang aksi. Sederetan film garapannya sukses meledak di pasaran, misalnya,
Armageddon (1998) dan
Pearl Harbour (2001). Sekuel
Transformers juga menjadi film yang laris di pasaran.