RESENSI FILM

Interstellar: Berburu Bumi Baru

CNN Indonesia
Rabu, 05 Nov 2014 09:19 WIB
Bumi sudah tak layak tinggal. Tanahnya tak lagi menyediakan makanan. Badai pasir terjadi setiap waktu. Waktunya para ilmuwan NASA mencari tempat tinggal baru.
Poster Interstellar (CNN Indonesia/Rizky Sekar Afrisia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kita tidak ditakdirkan untuk menyelamatkan dunia, kita ditakdirkan untuk meninggalkannya

Bumi, rumah bagi enam miliar orang kini berbalik menyerang manusia. Tanah bahkan tidak lagi menyediakan makanan. Seluruh penjurunya dipenuhi debu. Itu tergambar dalam film terbaru Christopher Nolan: Interstellar.

Cooper (Matthew McCounaughey), seorang insinyur dan mantan pilot NASA menikmati hidup sebagai orang tua tunggal bagi dua anaknya. Kini ia petani biasa. Cooper mengelola ladang jagung. Ia salah satu petani yang masih bertahan dengan ladangnya. Tumbuhan lain seperti gandum, tak lagi tumbuh karena terus diterjang badai pasir setiap hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah sebuah badai pasir, Cooper menemukan keanehan di rumahnya. Ia menyadari, ada anomali gravitasi. Fenomena itu meninggalkan petunjuk, yang membawa Cooper ke markas tersembunyi NASA.

Cooper bertemu kembali Profesor Brand (Michael Caine). Ia lantas diminta pergi ke galaksi lain, mencari rumah baru pengganti bumi.

Emosi penonton pun dimainkan. Sebab, Cooper menampilkan pergolakan batin. Ia harus meninggalkan bumi tanpa garansi kembali. Di samping misi yang ia emban, Cooper juga harus meninggalkan anak-anaknya. Rasa haru mencuat saat anak-anaknya melepas kepergian Cooper.

Setelah adegan yang mengharu biru, penonton langsung diajak bertualang ke luar angkasa. Di situlah efek-efek spesial membombardir. Nolan juga 'pamer' teori di sana, seperti soal lubang hitam dan hukum-hukum alam.

Perjalanan Cooper dan sekelompok ilmuwan NASA lain, disuguhkan dengan gaya Nolan. Ciri khasnya seperti backsound yang kuat, mengingatkan penonton pada film-film Nolan sebelumnya, seperti Inception dan trilogi The Dark Knight. Akan sangat memukau jika menontonnya di IMAX. Alur misterius yang membuat penonton terus bertanya sampai akhir, juga berhasil dibungkus Nolan secara apik.

Namun, Interstellar berbeda dengan film-film Nolan sebelumnya yang selalu menampilkan karakter utama dengan masa lalu yang buruk dan kelam. Cooper tidak dibuat trauma. Ia hanya digambarkan memiliki kenangan buruk.

Film yang akan tayang di bioskop mulai 7 November mendatang ini tidak hanya bertutur soal kecanggihan teknologi film dan teori luar angkasa. Nolan juga berhasil menyuguhkan cinta kasih keluarga.

Ditampilkan jelas, bagaimana perjuangan seorang ayah mencari masa depan untuk anak-anaknya. Itulah yang membuat Cooper mau dikirim ke luar angkasa. Kisah emosional itu dibalut pengetahuan alam yang bombastis.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER