Belajar dari Film Asyik di Science Film Festival

CNN Indonesia
Kamis, 13 Nov 2014 19:59 WIB
Dua pekan ke depan, 13-28 November layar bioskop Blitzmegaplex akan dipenuhi ilmu pengetahuan. Bukan berupa buku, melainkan film menghibur.
Foto konferensi pers Science Film Festival 2014 (CNN Indonesia/Donatus Fernanda Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua pekan ke depan, 13-28 November layar bioskop Blitzmegaplex akan dipenuhi ilmu pengetahuan. Bukan berupa buku penuh rumus dan teori, melainkan film menghibur yang asyik ditonton.

Rangkaian film itu merupakan bagian Science Film Festival (SFF). Digelar kelima kalinya di Indonesia, tahun ini SSF mengangkat tema Teknologi Masa Depan. Film dikemas ringkas tapi berbobot.

"Pengetahuan dan sains adalah dasar untuk pengembangan masyarakat dan perbaikan kondisi kehidupan manusia," kata Heinrich Blömeke, Direktur Goethe Institut, saat konferensi pers di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (13/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SSF akan menyuguhkan sejumlah film pendek bertema iptek dari Asia, Eropa, maupun Amerika. Rangkaian acara akan diadakan di 37 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh, Medan, Bandung, Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, hingga ke Merauke.

Berikut beberapa rekomendasi film pendek yang bisa Anda saksikan bersama putra-putri tercinta:

Hassani and His Wallet Sharks (Jerman, 2013)

Film besutan Frank Feustle ini berkisah tentang Hassani, seorang anak dari Tanzania. Ia mencintai paus, dan gemar mengamati perilaku paus di pantai dekat rumahnya. Setiap hari ia melaut bersama kawannya, dan berenang bersama paus. Namun, populasi paus terancam oleh aktivitas nelayan di sekitar pantai.

Children Imagine The Future (Jerman, 2011)

Dalam film berdurasi tiga menit ini, anak-anak diajak membayangkan masa depan serta perubahan yang mungkin terjadi pada manusia dan dunia. Ide dan imajinasi anak tak bisa disangka. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?

Mengejar Mata Angin (Indonesia, 2013)

Film ini digarap oleh Benang Ruwet Production dan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Berdurasi lima menit, film ini menceritakan seorang petualang yang mengalami kesulitan mengenali arah mata angin.

Dengan bantuan petunjuk alami seperti lumut, jenis pohon, ia akhirnya bisa keluar dari hutan. Film ini menunjukkan cara mengenali arah mata angin dengan benda-benda di sekeliling.

My Dear Little Planet: The Magic Root (Perancis, 1996)

FIlm animasi nan lucu ini berkisah tentang bocah yang sedang sakit parah, bernama Zina. Untuk menyembuhkannya, kedua teman Zina, Gaston dan Colline harus menemukan sebuah tumbuhan langka yang hanya diketahui oleh sang Burung Hantu. Akankah perjuangan kedua bocah tersebut menyembuhkan Zina berhasil?

I Got It!-Windmills (Filipina, 2011)

Tenaga angin adalah alternatif sumber energi yang ramah bumi. Tapi tahukan Anda, mengapa udara dapat bergerak bagaimana mungkin mengubah angin menjadi energi? Film ini mengajak penonton kembali ke masa lalu dan menunjukkan awal mula kincir angin diciptakan. Mari mencari tahu bersama kisah kincir angin dan pentingnya benda ini bagi lingkungan hidup.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER