Jakarta, CNN Indonesia -- Heboh foto pamer bokong Kim Kardashian juga merasuki dunia kesehatan. Itu menjadi perbincangan serius dalam debat para ahli di NSPCC, Jumat (14/11). Hobi Kim foto selfie seksi, ternyata dianggap berdampak buruk pada anak dan remaja.
Nazir Afzal, kepala prosekutor yang pernah berperan penting menegakkan keadilan bagi 47 perempuan korban kekerasan di Rochdale, Inggris mengatakan, Kim bisa mendorong anak-anak gadis lebih menguarkan sisi seksualitas mereka.
Itu berbahaya, karena bisa membuat para gadis itu menjadi target mudah bagi pemerkosa, laki-laki hidung belang, maupun kejahatan seksual lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seksualitas anak sama sekali tidak menolong," kata Nazir seperti dikutip IB Times. Ia menambahkan, "Faktanya, anak muda sekarang terekspos hal ini. Foto Kim seperti berbicara: 'Ini cara membuat hidup lebih hidup'."
Diketahui, Kim sering mengunggah foto sensualnya ke media sosial. Alih-alih jera karena cemoohan, ia justru melakukannya lagi dan lagi. Tidak hanya berbusana seksi, ia bahkan beberapa kali tampil polos. Fenomena itu diikuti selebriti lain.
Celakanya, itu diikuti anak dan remaja. Dan itu pulalah yang justru diinginkan para predator seks.
Pendapat Nazir itu diamini penasihat pemerintah, Reg Bailey yang juga Ketua Mother's Union. Bailey mengatakan, tren sexting dan mengganti foto atau citra seksual remaja juga kini menjadi normal. Foto-foto tak senonoh pun dianggap meningkatkan pesona diri.
“Gagasan tentang pornografi dan apa yang banyak tersedia sekarang, benar-benar berbeda. Itu juga meresahkan saya,” kata Bailey mengungkapkan.
Dampak negatif sebenarnya bukan hanya dirasakan remaja di luar lingkungan Kim. Aktris 32 tahun itu juga memiliki putri. Perilakunya saat ini, pasti juga akan berpengaruh pada anaknya sendiri. Itu sama saja membiarkan bayi 18 bulan itu mengikuti 'karier' sensasional sang ibunda.