INDUSTRI FILM

Film Lokal Tiongkok Dianggap Sampah

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 12:35 WIB
Pemerintah Tiongkok sendiri yang menyebut film lokalnya seperti sampah. Cerita-ceritanya dianggap terlalu berpatok pada selera pasar, kering idealisme lokal.
Ilustrasi film (Getty Images/svengine)
Jakarta, CNN Indonesia -- Film bisa menjadi kebanggaan suatu negara. Namun pemerintah komunis Tiongkok justru menganggap industri hiburan yang diproduksi negerinya adalah sampah.

Menurut Cai Fuchao, kepala administrasi untuk pers, publikasi, radio, film dan televisi yang juga wakil menteri propaganda, setiap tahun Tiongkok memproduksi sekitar 600 film.

Namun menurutnya, baik film maupun produksi televisi, sebagian besar sama sekali tidak berkualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meski secara kuantitas menunjukkan kekuatan produksi, tetapi itu tidak menyembunyikan fakta bahwa ada masalah struktural dalam proses produksi yang menyebabkan kualitas film hanya sedang-sedang saja," tulis Cai di majalah Partai Komunis Qiushi seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/11).

Cai menjelaskan, itu semua karena tolok ukur yang sangat berpedoman pada selera pasar.

Pemerintah Tiongkok menganggap, sudah saatnya para artis berhenti menjadi budak pasar dan menilai satu-satunya ukuran kesuksesan adalah box office.

Pemerintah mengimbau agar para produsen film menempatkan asas kemanfaatan sosial pada urutan pertama.

"Kualitas karya masih kurang. Hanya ada sejumlah kecil karya klasik yang dapat mencerminkan fakta dan dapat meninggalkan kesan pada sejarah," kata Cai lagi. Ia menambahkan, "Pemerintah harus mencegah materialisme dan penyembahan uang."

Film di Tiongkok sendiri cenderung bermain aman dengan mengambil topik yang berulang-ulang seperti kisah heroik dan drama sejarah kuno.

Tapi positifnya, industri hiburan Tiongkok sudah tidak bergantung pada subsidi pemerintah. Film-film produksi Tiongkok mampu bersaing dengan film dari Hong Kong, Taiwan, bahkan Amerika Serikat.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER