Jakarta, CNN Indonesia -- Baru saja beredar pekan ini,
The Hunger Games: Mockingjay Part 1 terganjal di Thailand.
Time mengabarkan, bioskop setempat menarik peredaran film yang dibintang Jennifer Lawrence ini.
Pemicunya, aksi lima mahasiswa yang memberikan tanda tiga jari sebagaimana ditampilkan di film tersebut kepada diktator Jendral Prayuth Chan-ocha. Mereka lantas ditahan pihak berwajib.
Salam tersebut telah menjadi penanda perlawanan kepada kudeta militer 22 Mei lalu di Thailand. Juru bicara sinema Apex mengatakan kepada
Bangkok Post, pada Rabu (19/11), bahwa perusahaannya telah menarik peredaran sekuel film ini di bioskopnya. “Kami merasa bioskop kami digunakan untuk gerakan politik,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan ini diambil setelah Parayuth berbicara di Khon Kaen, kota di kawasan Isaan di sebelah utara timur dan mengkudeta Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Sebelum ditangkap, lima orang mahasiswa yang menggunakan kaus bertuliskan “kami tidak ingin kudeta” memberikan salam tiga jari—khas District 12—kepada pemimpin junta ini.
Mengenai hal ini, David Streckfuss, seorang pelajar sejarah Thailand asal Amerika mengatakan, "Saya kaget, hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelum-sebelumnya mengingat ketidaksenangan sang jendral atas rezim ini.”
League of Liberal Thammasat for Democracy atau kelompok mahasiswa antikudeta lantas menawarkan 160 tiket gratis untuk tayang perdana film ini bagi mereka yang dapat menjawab pertanyaan “dalam hal apa Capital dalam Mockingjay mirip dengan Bangkok?”
Dengan segera, Apex membatalkan film in setelah mendapatkan telepon dari polisi. Juru bicaranya menyangkal bahwa mereka berada di bawah tekanan saat berbicara kepada
Bangkok Post.