Jakarta, CNN Indonesia -- Memilih pasangan hidup memang tidak mudah. Anda tak akan pernah tahu siapa yang akan menjadi belahan jiwa Anda seumur hidup. Namun tak bisa dimungkiri, kalau ternyata memilih pasangan hidup juga ada trennya sendiri.
Salah satu tren yang berkembang di Indonesia adalah memilih kekasih atau pasangan asing. Tren ini nampaknya berkembang sangat pesat di kalangan selebriti Indonesia. Tengok saja Nikita Mirzani yang tetap kekeuh untuk mencari pasangan bule sekalipun sedang menjalani sidang perceraian dengan Sajad Ukra, suaminya yang berasal dari Selandia Baru. Dikutip dari detikHot, Nikita ternyata mengaku tengah dengan pria bule lainnya, meski belum resmi bercerai.
Selain Nikita, Anne J. Cotto, Farah Quinn, Julia Perez, dan Jessica Iskandar juga termasuk artis-artis yang memiliki pasangan warga negara asing. Namun, selain artis, banyak juga orang biasa yang memilih pria bule sebagai pasangan mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, semua orang memiliki persepsi dan alasan masing-masing mengapa lebih suka pasangan dari berbeda negara dibanding pasangan setanah air. Nikita Mirzani misalnya, ia mengatakan lebih suka pria bule karena dianggap hebat dalam urusan ranjang. "Setiap orang memang punya alasannya masing-masing. Tetapi secara umum, fenomena tertarik pada pasangan asing disebabkan adanya persepsi dari diri mereka sendiri," kata psikolog Kasandra Putranto kepada CNN Indonesia beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, tak salah pilih pasangan bule. Kalau sudah cinta, mau bilang apa? Namun, selain alasan cinta, Kasandra mengatakan, banyak masyarakat Indonesia yang terjebak dengan persepsinya sendiri. Di masyarakat Indonesia, menurut dia, ada anggapan bahwa warga negara asing lebih sukses dibanding calon pasangan lokal.
"Padahal kan belum tentu, tidak semua bule itu kaya lho. Tergantung pekerjaannya. tapi banyak orang yang terjebak dengan pemikiran bule lebih sukses ini," ujarnya.
Tak hanya itu, memiliki pasangan bule, dianggap juga menjadi sebuah tolok ukur untuk meningkatkan status sosial mereka. Lagi-lagi, Kasandra mengatakan dengan tegas bahwa tak ada hubungannya antara pasangan bule dengan status sosial seseorang. "Tidak tepat kalau dikatakan, punya pasangan bule pasti status sosialnya di masyarakat akan meningkat. Yang tepat adalah mereka punya persepsi kalau menikah sama bule, status sosialnya naik. Itu persepsi mereka saja," katanya menegaskan.
Meski demikian, Kasandra juga mengatakan, kemungkinan lain yang menyebabkan banyak orang lebih memilih bule adalah karena sisi lain mereka yang dianggap lebih romantis dari pasangan lokal. Lalu bagaimana dengan royalitas?
"Kebanyakan lebih romantis, kalau royal sih belum tentu. Royalitas pria bule juga tergantung negaranya. Ada negara-negara tertentu yang prianya dinilai lebih royal pada pasangan, misalnya orang Amerika," kata Kasandra.