KONSER MUSIK

Trio Lestari Show Bikin Fans Gagal Galau

CNN Indonesia
Minggu, 07 Des 2014 15:46 WIB
Konser Trio Lestari dipenuhi guyonan, dari soal pribadi, politik sampai SARA. Alhasil, para penonton pun dibuat terpingkal-pingkal.
Trio Lestari Show tadi malam (6/12) di Kota Kasablanka, Jakarta, sarat guyonan, dari pribadi, politik sampai SARA. (CNNIndonesia/Vega Probo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masing-masing terkenal dengan beberapa lagu berirama ballad-nya, namun Glenn Fredly, Tompi, dan Sandy Sandoro yang tergabung dalam Trio Lestari enggan membiarkan para penonton yang notabene para penggemarnya untuk larut dalam suasana hati galau.

Dalam konser musikal yang digelar di Kota Kasablanka (Kokas), Jakarta,  tadi malam (6/12), ketiganya tak henti melontarkan guyonan, dari soal pribadi, politik sampai SARA. Alhasil, para penonton pun dibuat terpingkal-pingkal dari awal sampai akhir.

Konser didahului dengan penayangan video yang menampilkan Jeremy Teti, mantan penyiar televisi yang belakangan ini menjadi komedian. Dengan gaya kemayu, JT—demikian nama bekennya—menerangkan tentang mesin waktu “Maju Mundur Cantik.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesin waktu, yang namanya terinspirasi celoteh centil Syahrini dalam salah satu rekaman videonya, itu akan “membawa” Trio Lestari ke era lampau dengan misi: mengingatkan sejarah masa lalu, agar menjadi lebih baik pada hari ini dan masa depan.

Waktu pun berputar ke era Revolusi. Sontak bergaung irama yang amat dikenal dari lagu Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarno Putra. Diiringi para penari yang berseragam ala Paskibra, Trio Lestari melantunkan lagu ini sebagai pembuka konsernya.

Lalu, berturut-turut Tompi, Sandy dan Glenn tampil solo, masing-masing membawakan lagu andalannya, Belahan Jiwa, Malam Biru, dan You Are My Everything. Setelah ini, ketiganya mulai melontarkan guyonan yang membuat penonton terbahak.

Mereka, antara lain menampilkan teks Proklamasi Kemerdekaan dalam “bahasa alay,” yang tak jelas karena bercampur huruf dan angka dengan singkatan-singkatan, “q4m1 8an6z4 1nd0n3sia…” dan segera mengganti dengan teks sebenarnya.
 
Belum habis gelak tawa, trio bersuara dahsyat ini segera membawa penonton bernostalgia ke era lampau, melantunkan lagu lawas Nurlela yang dipopulerkan Bing Slamet. Lalu, disambung medley Malam Minggu (Benyamin Sueb) serta Madu dan Racun (Arie Wibowo)

Guyonan kembali diobral oleh Glenn, Sandy dan Tompi. Dengan penuh humor, mereka memperkenalkan musisi jazz cilik Rafi Daeng. Sembari memainkan keyboard, laki-laki bersuara jazzy ini menyanyikan lagu Doo Bee Doo milik Gita Gutawa.

Gambar mesin waktu “Maju Mundur Cantik” kembali bergentayang di layar lebar. Kali ini, para penonton dibawa ke era ’80-an di mana peredaran lagu-lagu cengeng sempat dilarang pemerintah Orde Baru. Trio Lestari pun mendendangkan lagu cengeng versinya.

Setelah Tompi, Sandy dan Glenn berturut-turut menyanyikan secara solo lagu Tak Pernah Setengah Hati-Salahkah, Tak Pernah Padam, dan Pada Satu Cinta, ketiganya lantas menyanyikan lagu Hati yang Luka milik Betharia Sonata yang pernah dicekal.

Tiba di dekade berikut, 1990-an, Sandy menyanyikan Kaulah yang segera disambung penayangan footage video musik dari Dewa, Sheila on 7, Potret, juga Glenn Fredly semasa awal yang tampak culun dan kurus.

“Semua ada prosesnya,” kata Glenn berkilah sembari menyanyikan Kasih Putih, dengan terlebih dulu menyanyikan Pesawatku (Memes) dan Bebas (Iwa K) bersama Tompi dan Sandy dengan gaya hip hop yang seru dan rancak.

Memasuki era milenium kedua, Trio Lestari memainkan lakon Apa Apa dengan Ci Ayah? yang meniru Ada Apa dengan Cinta? Sembari berakting ala sinetron, mereka menyanyikan sejumlah lagu bersama kelompok a capella Jamaica Cafe secara medley.

Lagu-lagunya, dari Ada Pelangi di Matamu (Boomerang), CINTA (D’Bagindas), Katakan Tidak (Afgan), Tak Gendong (Mbah Surip), Jagalah Hati (Snada), Sekali Ini Saja (Glenn), Gali Lobang Tutup Lobang (Rhoma Irama), Kopi Dangdut (Fahmi Shahab), sampai Cari Jodoh (Wali).

Yang membuat penonton terpingkal, Glenn selalu menjadi bulan-bulanan Tompi dan Sandy. Sisi kehidupan pribadinya disinggung dengan nada canda, termasuk menceletukkan nama sang kekasih yang malam itu juga tampak hadir di antara para penonton.

Menjelang tengah malam, mesin waktu membawa Trio Lestari ke era kini. Ketiganya memberondong lagu-lagu baru, Indonesiaku dan Lala Song, diselingi penampilan solo Tompi dan Sandy masing-masing di lagu Menghujam Jantungku dan Malam Biru.

Setelah Glenn menyanyikan Kisah Romantis yang berirama dinamis, ia mengabarkan kepada hadirin tentang film yang diproduserinya Cahaya dari Timur: Beta Maluku memenangkan dua Piala Citra, Film Terbaik dan Aktor Terbaik, di ajang Festival Film Indonesia di Palembang, Sumatera Selatan.

“Gue bahagia, at least gue bersama teman-tema sudah menorehkan sejarah untuk membuat film yang mendidik untuk republik ini,” kata Glenn, sumrigah. Kabar gembira juga disampaikan Tompi tentang rilis album perdana Trio Lestari Wangi berbarengan konser semalam (6/12).

Sebelum menutup konser, ketiganya membeberkan makna nama si mesin waktu. “Maju Mundur Cantik: yang maju nggak boleh melupakan rakyatnya, yang mundur nggak boleh balas dendam,” kata trio ini yang segera memungkas konser dengan lagu Gelora Cintaku.

Tak ada waktu untuk galau, malam minggu bersama Trio Lestari benar-benar seru!

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER