PELUKIS CILIK

Pelukis 10 Tahun Berpameran ke-7 Kalinya

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 21:00 WIB
Dalam pameran tunggal kedua yang berlangsung tanggal 10-14 Desember kali ini, Anfield Wibowo menggelar 58 lukisannya.
Anfield Wibowo. (CNN Indonesia/ Utami Widowati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Namanya Anfield Wibowo, bocah lelaki itu usianya baru 10 tahun. Saat ditemui di Galeri 678 Kemang, Jakarta Selatan, Anfield kelihatan tekun memainkan iPadnya. Tak lama kemudian  dia beranjak ke sebuah papan penjepit kertas dan melukis dengan spidol.  
Anfield, putra dari Mardonius Tri Tjahyo Adi dan Veronia Christiyani Dewi ini kelihatan tenang seperti tak terganggu oleh kebisingan sejumlah orang yang hadir di tempat itu saat menggoreskan spidolnya hingga membentuk gambar pohon Natal.

Padahal semua orang yang hadir saat adalah untuk merayakan pembukaan pameran lukisan tunggal Anfield yang kedua. Sebelumnya dia juga pernah mengikuti lima kali pameran bersama.

“Kami baru tahu Anfield tunarungu ketika dia berusia 10 bulan,” kata  Dony, panggilan ayah Anfield kepada CNN Indonesia sebelum pameran dibuka. Namun kondisi Anfield ternyata tidak mengurangi kemampuannya untuk berkreasi di bidang lain. Justru dalam kesenyapan yang dirasakannya tampaknya bakat untuk melukis jadi semakin tajam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

'Baptist' (2014)


"Selama proses melukis dia tak pernah dibantu memegang kuas. Semua hasil karyanya sendiri. Melukis dengan cepat kadang hanya satu jam,” kata Yos Susilo, guru les Anfield yang lebih suka disebut sebagai mitra melukis dalam sambutannya saat pembukaan pameran.

Dalam pameran tunggal bertema My Faith yang berlangsung tanggal 10-14 Desember kali ini, Anfield menggelar 58 lukisannya. “50 lukisan karya tahun 2014 sisanya lukisan dari tahun 2012 dan 2013,” kata Dony.

Koleksi tahun 2014 memang lebih banyak bertema kisah-kisah dari Injil. “Tapi itu juga yang dibuatnya sejak April-Oktober 2014 saja,” kata Dony. “Sejak Oktober hanya sesekali dia melukis, itupun seperti Mermaid dan putri-putri di cerita Disney.”

Dalam koleksi My Faith, Anfield menterjemahkan kisah para orang suci di Injil dengan cara yang bersahaja, penuh warna tapi juga bermakna. Mulai dari cerita Adam dan Eva di Taman Eden, kisah Kapal Nabi Nuh, Nabi Yunus dan ikan paus, hingga kisah hidup Yesus.
 
Saat  melukis, Dony mengatakan tak pernah mengarahkan bagaimana dan apa yang harus dilukis Anfield. Judul-judul lukisannya memang dibuat oleh ayahnya sekadar mempermudah penikmat lukisan Anfield saja. “Pesan saya kepada semua orang tua yang memiliki anak dengan kondisi serupa Anfield. Jangan batasi anak, biarkan mereka mengembangkan bakatnya, yang penting mereka bahagia,” kata Dony.

Saat melukis, Anfield mendapat kebebasan mutlak menggunakan alat dan metode. “Dia itu realis. Ada kalanya dia menggelontor cat di kanvas lalu melukis dengan tangannya. Hasilnya adalah lukisan Golgotta yang buat saya paling berkesan,”kata Dony.

'Merenung' (2012)


Hasilnya memang luar biasa. Misalnya pada lukisan Merenung, yang kelihatan seperti seorang gadis mengenakan gaun Snow White sedang menunduk  dengan latar belakang merah cerah.

Atau latar hitam dengan goresan-goresan kuning dan putih yang saling mencuat seperti petasan, berjudul Black Rainy November. “Ah itu dia buat waktu lagi galau,” kata Dony sembari tertawa.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER