Jakarta, CNN Indonesia -- Kemelut hidup Nicki Minaj saat remaja terungkap. Rapper yang beken dengan lagu dan gaya seksi ala Anaconda itu mengungkapkannya dalam wawancara dengan majalah
Rolling Stone. Minaj menjadi sampul majalah itu untuk edisi Januari 2015. Salah satu yang diungkap, pengalamannya aborsi saat remaja.
Ia mengaku kalut saat mengetahui dirinya hamil. "Saya pikir saya akan mati. Saya masih remaja. Itu adalah saat terberat yang pernah saya lalui," katanya, mengenang memori saat pertama tahu soal kehamilan. Ia belum siap melahirkan dan mengasuh anak. Aborsi pun jadi pilihan.
Minaj menambahkan, keputusan itu menghantuinya seumur hidup. "Akan sangat bertentangan jika saya mengatakan saya tidak setuju dengan pilihan itu. Saya tiap siap. Saya tidak punya apapun untuk membesarkan anak," ujarnya. Perasaan bersalah terus dibawanya hingga kini. Jika anaknya masih hidup, ia akan berusia 16 tahun saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, di album terbaru Minaj ingin lebih personal. Ia ingin mengungkapkan emosi-emosi privatnya di sana. "Salah satu tujuan saya adalah memberi orang sekilas pandangan tentang kehidupan pribadi saya, karena ada sesuatu yang benar-benar saya jaga sangat rahasia," ucapnya.
Minaj melanjutkan, "Saya selalu bergelut dengan pertanyaan dalam diri, 'Apakah saya mengekspresikan perasaan ini?'. Dan saya memutuskan, tidak ada alasan bagi saya untuk bersembunyi. Saya seorang perempuan yang sangat rentan, dan saya bangga akan itu."
Ia sekaligus berjanji, dirinya akan melanjutkan menginspirasi para penggemarnya untuk mengekspresikan perasaan apa pun. Bahkan ia mendukung siapa pun perempuan yang ingin menjadi seksi dan menunjukkannya. Baginya, menunjukkan bagian tubuh yang dibanggakan bukanlah suatu masalah. Termasuk bokong besar.
"Dengan video
Anaconda, saya adalah perempuan berbokong besar! Saya dukung perempuan-perempuan yang ingin menjadi seksi dan menari, tetapi juga punya rasa yang kuat tentang diri mereka. Jika Anda punya bokong besar, goyangkan! Siapa yang peduli? Itu tidak berarti Anda boleh tidak lulus kuliah," ia mengatakan.