PROFIL MUSISI

Mark Ronson, Sang Penyebar Virus Irama Funk

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 16:15 WIB
Mark Ronson menjadi buah bibir ketika lagu Uptown Funk kreasinya dibawakan Bruno Mars dan meledak seantero dunia.
DJ yang makin berkibar namanya, Mark Ronson. (Getty Images/Monica Schipper)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lagu-lagunya sanggup membuat badan bergoyang mengikuti irama. Suasana '70-an sangat terasa di setiap hentakan nada yang ia buat. Terasa jadul, tapi membawa suasana yang segar dan seakan tak habis ditelan zaman.

Mark Daniel Ronson, lebih dikenal dengan Mark Ronson, menjadi buah bibir di seantero dunia ketika lagu Uptown Funk kreasinya dibawakan oleh Bruno Mars dan meledak seantero dunia.

(Baca Juga: Bruno Mars & Mark Ronson Sukses Bangkitkan Nada Retro)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ronson harus menerima konsekuensi ketika Mars sanggup membawa lagunya menjadi juara Billboard Hot 100 selama dua pekan terakhir. Lebih dari itu, Uptown Funk bertengger di puncak daftar lagu terbanyak diunduh di Digital Song dengan 341 ribu unduhan.

Itu belum seberapa, Funk berhasil menembus angka dua juta penjualan lagu di seluruh dunia. Di dunia streaming, Funk pun menghentak dengan jumlah streaming sebesar 11,6 juta kali hanya di Amerika Serikat.

Dalam Uptown Funk, sang DJ memang hanya orang di belakang layar, namun kesuksesan lagu tersebut semakin menambah koleksi sukses lagu Ronson sebelumnya.

Terlahir dan besar di Inggris pada 4 September 1975, Ronson memang berasal dari keluarga seniman. Sang ayah adalah seorang manajer musik. Sedangkan adiknya, mengikuti jejaknya sebagai seorang DJ dan penyanyi.

Setelah lulus dari New York University, ia memutuskan menjadi seorang disk jokey di Big Apple. Bakat alam yang ia punya membuatnya melejit di antara ingar bingar kelab-kelab malam New York pada 1993.

Irama yang ia hasilkan dipengaruhi banyak budaya funk, hip-hop New York, dan rock ala Inggris.

Setelah menjadi DJ terkenal di New York, ia direkrut oleh sebuah label rekaman untuk menjadi seorang produser dan memproduseri lagu untuk penyanyi Nikka Costa, Everybody Got Their Something pada 2001.

Album debut Ronson, Here Comes the Fuzz, dirilis pada 2003. Album tersebut dapat dikatakan perjuangan keras dirinya sendiri, ia menulis lagu, membuat nada, bermain gitar, keyboards, dan bass. Usahanya tidak sia-sia, album perdananya mendapat nilai positif dan sukses secara finansial meskipun catatan penjualan yang kurang baik.

Sejak awal ia membuat album, Ronson memang selalu menggandeng penyanyi dari berbagai macam genre untuk berduet seperti Nikka Costa dan Sean Paul.

Ronson sempat memilih untuk fokus menjadi produser musik. Berbagai penyanyi kaliber dunia sukses mendulang ketenaran karena tangan dinginnya, seperti Christina Aguilera, Amy Winehouse, Lily Allen, Robbie Williams, Adele, bahkan Michael Jackson.

Bakatnya menjadi produser mengantarkannya mendapatkan nominasi Grammy Awards di 2007 dalam kategori Producer of The Year Non Classical, bersanding dengan Timbaland dan Mike Elizondo.

Sejak awal kemunculannya, ia memang menjadi musisi kelas atas di Inggris. Namun dengan kebersamaannya bersama Bruno Mars dalam Uptown Funk berhasil membuat namanya masuk daftar penakluk Hollywood.

Beberapa karya Ronson yang patut masuk dalam playlist selain Uptown Funk adalah Anywhere in the World duet bersama Katy B, The Bike Song dan Bang Bang Bang berduet dengan The Business Itl, Oh My God duet dengan Lily Allen, dan Just bersama dengan Phantom Planet. (vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER