Jakarta, CNN Indonesia -- Film
Nada untuk Asa, yang beredar hari ini (5/2) di bioskop, bukan sembarang film. Di balik produksi film ini, ada upaya untuk mengedukasi persoalan besar terkait persoalan HIV/AIDS.
Bukan sekadar perkara derita fisik sang pasien, Charles Gozali sang sutradara yang sekaligus penulis naskah mengatakan ingin menebarkan soal harapan dalam hidup meski menghadapi persoalan sepelik HIV/AIDS saat berkunjung ke kantor CNN Indonesia, baru-baru ini.
Dunia seni dan hiburan memang paling sering digunakan untuk menebarkan dan mengedukasi persoalan-persoalan seperti ini. Maka tak heran jika banyak selebriti yang kemudian sekaligus menjadi aktivis penanggulangan HIV/AIDS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendiang Elizabeth Taylor, Elton John, dan Bono, sudah dikenal publik sebagai para penggiat upaya penanggulangan HIV/AIDS.
Tapi mereka tidak sendiri, masih banyak selebriti lain yang juga peduli akan penanggulangan penyakit yang telah memakan banyak korban jiwa ini. Berikut nama-nama selebriti dunia pendukung penanggulangan HIV/AIDS yang dirangkum CNN Indonesia:
Pembawa acara yang kocak dan pengisi suara si ikan Dory di film Finding Nemo ini sudah lama bergabung dalam kelompok relawan untuk meningkatkan kesadaran dunia akan masalah yang dibawa HIV/AIDS.
DeGeneres memanfaatkan seluruh kemampuannya, kecerdasannya, kelucuannya dan memukau penonton dan delapan juta follower Twitter-nya untuk membicarakan masalah besar itu.
DeGeneres yang sempat jadi model sampul majalan Time pada 1997 itu pernah mengatakan, “Perjuangan melawan AIDS adalah sesuatu yang memang dekat di hati saya. Dan saya bahagia saya bisa menggunakan kemampuan saya untuk mengedukasi orang dan menebarkan harapan.”
Sejak berusia 20-an tahun, Keys menjadi kekuatan monumental untuk upaya penanggulangan HIV/AIDS. Penyanyi peraih Grammy Award 11 kali itu ikut mendirikan organisasi yang bernama Keep a Child Alive tahun 2003 setelah lawatan pertamanya ke Afrika.
Lewat upayanya itu, jutaan dolar AS sudah terkumpul untuk pengobatan AIDS dan biaya perawatan pasien AIDS di India dan Afrika.
“Membantu anak-anak, para ibu, para ayah, saudara lelaki dan saudara perempuan untuk tetap hidup bermakna mengubah apa yang menjadi epidemi mengerikan dalam dunia kita menjadi kemenangan besar bagi generasi manusia,” kata Keys, suatu kali. Gayanya memang "nyeleneh" dan pilihan berbusananya sering membuat kening orang berkerut. Namun jangan ditanya soal hatinya dan komitmen Lady Gaga akan upaya penanggulangan HIV/AIDS. Dia akan sangat serius menanggapi segala upaya itu. Termasuk dengan caranya sendiri yang unik.
Misalnya, saat Gaga muncul di sebuah stasiun televisi sembari mengenakan gaun dari kondom lateks untuk mempromosikan kesadaran akan AIDS. Padahal saat itu dia juga menjadi juru bicara MAC Cosmetics. Upayanya saat itu menghasilkan dana sebesar $50 juta pada 2011.
“Saya ingin orang memulai bicara tentang HIV, tentang AIDS tentang seks, dari dalam rumah pada anak-anak semuda mungkin usia mereka,” katanya menjelaskan.
George Clooney selama bertahun-tahun dikenal sebagai selebriti dengan banyak karya sosialnya. Mulai dari menanggulangi kelaparan, menemukan obat untuk AIDS, kanker dan masalah kesehatan lain. Dia juga membela hak-hak para pengungsi, perempuan dan berbagai upaya untuk perdamaian.
Clooney banyak menyumbangkan uang untuk berbagai tujuan kemanusiaan ini dan menjadi anggota dari badan United Way. Beberapa lembaga sosial lain yang didukung Clooney diantaranya CARE, Ante up for Africa, Rock for Darfur dan lainnya. Soal kerja sosial orang biasanya lebih mengenal nama istrinya, Angelina Jolie. Padahal Brad Pitt juga sudah banyak memberikan sumbangan kepada sejumlah lembaga kemanusiaan dan badan penanggulangan HIV/AIDS. Pada 2006 saja misalnya, bersama Jolie, istrinya, Pitt menyumbangkan dana sebesar lebih dari $8 juta ke berbagai lembaga dunia.
Selain HIV/AIDS Pitt juga peduli akan masalah adopsi, pengangkatan anak, hak azasi manusia, donasi organ tubuh dan pengurangan produksi senjata api dan sebagainya.
Pitt diam-diam juga membantu membangun rumah di New Orleas selepas bencana badai Katrina dan mendonasikan sejumlah dana untuk kampanye penanganan autisme, dan beberapa karya sosial lainnya.