Mandra, dari Sopir Opelet hingga Jadi Pemilik Moge

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 12:25 WIB
Opelet dan Munaroh merupakan dua hal yang sangat dicintai karakter Mandra dalam sinetron Si Doel. Di kehidupan nyata, Mandra sudah jauh lebih sukses.
Mandra ialah pemuda asli Betawi yang suka ceplas-ceplos. (detikfoto/Herianto Batubara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sosok Mandra Naih bagai pionir komedian berlogat Betawi di televisi. Dikenal sejak sinetron 'Si Doel Anak Sekolahan' yang tayang di RCTI pada tahun 1994, Mandra mulai berlatih melucu di komunitas Lenong Setia Warga pimpinan komedian Haji Bokir.

Selain logat Betawi, pria kelahiran tahun 1965 ini terkenal dengan perkataan nyelenehnya yang terkadang diutarakan dengan nada menarik urat. Karena Mandra, kini banyak tayangan yang menyisipkan sosok pemuda Betawi humoris, meski terkadang konsep tersebut terasa dipaksakan.

Saat ini Mandra sudah tak lagi identik dengan opelet dan Munaroh. Ia lebih sering dikaitkan dengan hobi koleksi motor gede dan rumah produksinya, Viandra Production.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Membintangi lima iklan, sembilan film dan 12 sinetron, Mandra kini bukan lagi anak Betawi yang katanya ketinggalan zaman.

Tapi kini Mandra sedang tidak bisa melucu karena ia tersandung kasus yang sama sekali tidak lucu: korupsi pengadaan program siap siar di TVRI.

Demi mengenang kelucuan Mandra, berikut ini adalah beberapa aksi Mandra yang mengocok perut di sinetron 'si Doel':

1. Mencintai Munaroh

Dalam sinetron 'Si Doel' karakter Mandra diceritakan sangat jatuh cinta oleh Munaroh. Namun hubungannya dengan Munaroh selalu menemui hambatan, mulai dari waktu hingga uang.

Salah satu usaha yang Mandra lakukan ialah merayu Doel untuk meminjamkan motornya demi menjemput si gadis pujaan. Kalau Mandra sedang bahagia, ia juga sering menyanyikan nama Munaroh.

2. Mentertawakan Atun yang terjepit tanjidor

Dalam sinetron 'Si Doel', Mandra adalah adik Mak Nyak, ibunda Doel. Jadi Mandra adalah paman Doel dan adiknya, Atun.

Di salah satu episode, badan Atun terjepit alat musik tanjidor sehingga untuk mengeluarkan badannya dari tanjidor, Atun harus dibantu oleh seorang tukang pijat tunanetra.

Mak Nyak lantas menyuruh Mandra untuk membeli minyak pijat. Namun Mandra dengan usilnya berkata "Wah, si Atun kalo pake minyak urut kagak mempan, Mpok! Kudu pake minyak tanah!" Atun pun langsung cemberut dibuatnya.

3. Mandra dan opelet

Selain membuka warung, keluarga Doel diceritakan memiliki sebuah usaha angkutan umum yaitu opelet. Mobil berwarna biru hitam ini kerap disopiri Mandra. Meski kadang mogok di jalan, Mandra sangat bangga dapat menyetir opelet ini.

Salah satu kalimat terkenal yang sering ia teriakkan ialah nama sebuah daerah di Cinere yang merupakan trayek opeletnya, "Gandul! Gandul! Gandul!"

4. Bertengkar dengan Mas Karyo

Mas Karyo merupakan tetangga yang mengontrak di sebelah rumah Doel. Atun yang selalu menunggui warung ibunya lalu jatuh cinta dengan Mas Karyo, yang juga selalu punya seribu alasan untuk berutang di warung itu.

Jika Mandra ialah pemuda asli Betawi yang suka ceplas-ceplos, Mas Karyo ialah pemuda asal Jawa Tengah yang santun dan ramah.

Terkadang Mas Karyo kesal dengan sikap Mandra yang seenaknya. Sebaliknya, Mandra kesal dengan Mas Karyo yang bisa mengambil hati Mak Nyak, Doel, bahkan Atun yang akhirnya ia nikahi. (ard)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER