Jakarta, CNN Indonesia -- Jamie Dornan ketakutan akan dibunuh di pemutaran perdana filmnya. Dakota Johnson dan dikritik karena membuat perempuan seolah menjadi korban dominasi lelaki. Sutradara Sam-Taylor Johnson dan penulis E.L. James bahkan sampai selisih pendapat. Namun akhirnya, setelah semua itu,
Fifty Shades of Grey sukses.
Film yang menuai kontroversi karena dianggap terlalu erotis itu justru meraup untung besar dalam pemutaran perdana. Dikutip dari situs Box Office Mojo, film tersebut mengumpulkan uang hampir US$ 9 juta atau Rp 114 miliar saat ditayangkan hari Kamis (12/2) dan US$ 30 juta atau Rp 381 miliar pada hari Jumat (13/2).
Padahal, film yang bercerita tentang percintaan erotis Christian Grey dan Anastasia Steele itu dibuat hanya dengan biaya produksi US$ 40 juta atau Rp 509 miliar. Penghasilannya di hari pertama dan kedua saja sudah hampir menutup biaya produksi. Per Jumat, film itu ada di puncak daftar, membawahi
Kingsman: The Secret Service dan
SpongeBob yang sebelumnya mengalahkan film laris
American Sniper.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pengamat film memang meramalkan,
Fifty Shades of Grey akan mendapat keuntungan hingga US$91 juta atau Rp Rp 1,1 triliun pada empat hari penayangannya. Jika benar, itu akan melebihi rekor yang diciptakan oleh film
Passion of the Christ, dengan keuntungan US$ 84 juta atau Rp 1,06 triliun pada tahun 2004.
Fifty Shades of Grey yang diangkat dari novel tentang percintaan pengusaha kaya dengan mahasiswa tingkat akhir Sastra itu juga diprediksi menjadi film untuk penonton dewasa terlaris sepanjang masa. Itu akan terwujud, jika
Fifty Shades of Grey mampu mengalahkan rekor
Matrix Reloaded dengan penghasilan US$ 92 juta atau Rp 1,1 triliun pada saat penayangan perdananya tahun 2003.
(ard/rsa)