Bandung, CNN Indonesia -- Lama tak terdengar gaungnya, band dan penyanyi yang sempat merajai tangga lagu pada dekade '90-an, berkumpul kembali di The 90s Festival, Bandung pada Sabtu (14/2), untuk menyanyikan lagu-lagu yang membawa mereka berjaya dahulu kala.
Pada era '90-an, kuping para pendengar musik di Indonesia pernah akrab dengan lagu-lagu milik grup band Air, Funky Kopral, Base Jam, Java Jive, ME, dan yang lainnya. Setelah hampir lebih dari 15 tahun tak tampak di layar kaca, tentu saja terjadi perubahan pada para musisi Indonesia tersebut.
Air, duo vokal dan gitar yang dahulu digawangi kakak beradik Sinta dan Beng-beng, kini berubah format menjadi
full band.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan format tersebut terjadi pada 2012 ketika sang kakak, Beng-beng, memutuskan hengkang dari band yang membesarkan namanya tersebut.
Tinggal seorang diri membuat Sinta lalu mengajak sang keponakan dan saudaranya untuk bergabung dengan Air.
Sang keponakan yang dahulu ikut tampil dalam video klip Bintang saat masih 'bocah', kini sudah sanggup memetik
bass selayaknya band rock.
"Kami senang banget bisa tampil lagi meski sudah berubah format, semoga bisa terus diundang," ujar Sinta dengan suara khas kekanakannnya bercampur logat Sunda.
Meski tak lagi tampil di televisi, namun selama ini Air tetap menyapa para penggemarnya melalui acara-acara o
ff air.Toko rekaman fisik yang sudah jarangHal serupa juga dilakukan oleh pasangan duet romantis Fatur dan Nadila. Pasangan yang memiliki
hits pada akhir '90-an dan awal 2000-an berjudul
Kulakukan Semua Untukmu itu rupanya masih mengisi kegiatan bermusik di sekitaran Bandung.
Meski sudah lama tak lagi
manggung dan bertambah usia, keduanya masih tampil prima dan mesra selayaknya dahulu kala.
"Kami komunikasi masih lancar hingga sekarang. Mungkin karena sekarang kan, sudah banyak alat komunikasi yang canggih. Dulu kan, belum ada telepon genggam," ujar Nadila ketika ditanya rahasia menjaga kemesraan mereka.
 Fatur dan Nadila. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
Dalam The 90s Festival, Fatur dan Nadila membawakan beberapa lagu seperti
Kulakukan Semua Untukmu, A
ku Cintamu Kamu Cintaku, dan beberapa lagu karya Chrisye, seperti
Panah Asmara.Pernah menjadi bagian dalam kejayaan musik era '90-an hingga kini, Fatur merasakan beberapa perbedaan dalam dunia musik Indonesia.
Yang paling terasa menurutnya adalah keberadaan toko kaset ataupun cakram padat yang semakin tergusur akibat keberadaan format karya digital.
"Udah jarang sekali ada toko kaset ataupun CD di Bandung, padahal dahulu banyak banget dan sebagai tolok ukur kesuksesan penyanyi," ujar Fatur. "Era '90-an juga banyak beragam jenis penyanyi, namun tetap kompak, jadi tidak membosankan," lanjutnya.
"Perbedaan lainnya itu dahulu musik terasa lebih segar karena sulit dan malu untuk meniru," ujar Fatur.
Jarang ada toko kaset ataupun CD, padahal dulu banyak banget dan jadi tolok ukur kesuksesan penyanyiFatur |
Penggemar pun menua bersamaSelain penggemarnya yang semakin berumur, Fatur dan Nadila merasa tidak mengalami perbedaan berarti antara panggung dahulu dengan sekarang. Begitu juga menurut personel grup vokal ME.
"Kaget juga melihat ada penonton yang masih muda, tapi ada juga yang sudah seumur dengan personel Java Jive dan ME. Mungkin penonton muda itu dulu masih berumur tiga atau empat tahun saat mendengarkan kami," ujar Didan Fitrasakti, personal ME.
 Suasana The 90s Festival. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
ME merupakan salah satu grup vokal yang hits di era 1997 hingga 1998. Grup vokal yang terdiri dari Denny Saba, Didan Fitrasakti, Iravan Mirza, Ferry Iskandar, dan Widi Cipto ini beken dengan
lagu Inikah Cinta.Grup ini hanya bertahan setahun lalu masing-masing personel membentuk grup baru. Namun sayang, tak satu pun dari pecahan ME yang berhasil menandingi kesuksesan
boyband bentukan awal mereka.
Semangat reuniBongkar pasang personel bukanlah barang baru di industri musik, pun dengan grup-grup lawas ini. Base Jam, salah satu grup yang hidup pada era '90-an pun merasakan hal yang sama. Band yang digawangi BS, Adon, Sigit, Adnil, Aris, Anya, dan Sita, sekitar 1994, tersebut harus rela ditinggal oleh Sigit, Anya, dan BS.
Setelah mengalami pergantian personel beberapa kali hingga Base Jam hilang dari dunia musik Indonesia. Di The 90s Festival, mereka reunian kembali dan malah berencana mengeluarkan album baru bertajuk Base Jam (Reunion) dengan personel baru, Alvin.
 Base Jam. (CNNIndonesia/Adhi Wicaksono) |
"Album dan proyek ini bukan hal yang sepenuhnya baru. Kami hanya ingin reunian kembali, makanya cuma dua lagu lama yang diaransemen ulang, bukan materi baru," ujar Sita. "Tujuannya hanya ingin mengenang masa lalu sekaligus merayakan 21 tahun kami berkarya," lanjutnya.
Mungkin Base Jam harus terinspirasi oleh Sheila on 7, yang memiliki karya abadi sepanjang masa. Dengan konsep yang terus baru, Sheila on 7 juga dirasa banyak memiliki penggemar baru.
Dari Didan, ada pesan khusus bagi penyanyi zaman saat ini yang mungkin sudah terpaut 20 tahun dari ketika mereka berjaya.
"Potensi mereka harus terus digali dan dikembangkan melebihi dari kami semua. Jangan lupa banyak belajar dari senior yang lebih dulu berkarier di industri ini," pesan Didan.
Acara musik seperti The 90s Festival sepertinya patut diulang di tahun depan. Karena dengan sering-sering melihat penampilan para mantan bintang, siapa tahu para musisi zaman sekarang jadi semakin tertantang untuk membuat karya yang tak lekang dimakan zaman.
(ard/vga)