MacGyver Kembali ke Layar Kaca dan Mencari Tokoh Wanita

CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 14:40 WIB
Tahun 1980-an hingga 1990-an, serial MacGyver sangat populer. Tokoh Angus MacGyver bisa lolos dari segala kondisi hanya dengan pisau lipat dan klip.
Richard Dean Anderson, pemeran MacGyver. (Themightyquill/Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Masih ingat aksi Richard Dean Anderson sebagai Angus MacGyver? Hanya berbekal pisau lipat dan klip saja, ia bisa dengan mudah keluar dari segala masalah. Ide-idenya brilian. Tak heran serial televisi itu populer pada tahun 1980-an. Tujuh tahun serial MacGyver merajai televisi.

Meski akhirnya berhenti pada 1992, kiprah MacGyver seakan tak luntur dari ingatan. Anderson masih dikenang sepanjang masa.

Kini, serial aksi legendaris itu akan dikembalikan ke layar kaca. Viterbi School of Engineering yang dimiliki University of Southern California, bekerja sama dengan National Academy of Engineering di Washington dan Yayasan MacGyver, bakal jadi pendukungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diberitakan Reuters, lembaga-lembaga itu tengah menggelar kompetisi mencari ide untuk memfilmkan MacGyver selanjutnya. Itu disampaikan secara resmi, Kamis (19/2) kemarin.

"Kami ingin dikejutkan, kami ingin dibuat takjub," kata Lee Zlotoff, pengarang serial MacGyver asli, dalam sebuah konferensi pers.

Bukan hanya ingin cerita yang benar-benar berbeda dari MacGyver yang sebelumnya. Gabungan lembaga penyokong serial itu juga ingin tokohnya dibuat berbeda agar tidak lagi identik dengan Anderson. Mengutip Reuters, mereka bahkan ingin ada tokoh perempuan dalam serial.

Bahkan kalau bisa, tokoh perempuan itulah yang menjadi pemeran utama, sebagai MacGyver versi feminin. Mereka ingin si tokoh perempuan berada di lapangan, bukan sekadar administratif, seperti yang dilakukan CSI dalam film forensik ilmiahnya. Serial itu mengangkat perempuan sebagai pekerja forensik yang teramat andal.

Bukan hanya atas nama gender, lewat MacGyver mereka juga ingin membuat perempuan lebih tertarik pada bidang teknik. Sebab, sejauh ini hanya ada kurang dari 20 persen lulusan sarjana teknik yang berjenis kelamin perempuan.

Tren menunjukkan, jumlah itu bahkan akan makin berkurang tiap tahunnya. Diharapkan, serial MacGyver dengan tokoh perempuan mengubah itu.

"Siapa di antara kita yang ingin hidup dalam dunia yang didesain secara primer oleh laki-laki saja?" ujar Ruth David, mantan Deputi Direktur Ilmu dan Teknologi untuk CIA.

Kompetisi ide cerita untuk MacGyver sudah dibuka mulai kemarin, dan ditutup pada 17 April 2015. Lima pemenang akan mendapat hadiah US$ 5 ribu atau Rp 64,5 juta dan diberi kehormatan menyusun skenario serial itu bersama produser.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER