Survei: Hollywood dan Oscar Terlalu 'Putih'

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 20 Feb 2015 07:51 WIB
Isu rasialisme masih menghampiri Academy Awards. Bukan hanya para selebriti yang berpikir artis dan film kulit hitam kurang mendapat tempat di Oscar.
Isu rasialisme masih menghampiri Academy Awards ke-87. (REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Isu rasialisme masih menghampiri Academy Awards ke-87. Bukan hanya para selebriti yang berpikir artis dan film kulit hitam kurang mendapat tempat sebagai nominator Oscar. Berdasarkan survei tahunan Reuters, sepertiga masyarakat Amerika percaya Hollywood belum menaruh perhatian pada kaum minoritas dan perempuan.

(Baca juga: Nominasi Oscar Diguncang Isu Rasial dan Gender)

Sekitar 34 persen dari dua ribu orang yang melakukan survei online mengatakan, Hollywood punya masalah besar dengan minoritas. Sementara 32 persen lainnya menilai pusat industri film di Amerika itu masih malu-malu membuat film kaliber Oscar menarik bagi kaum minoritas. Mereka yang menyebut Hollywood bermasalah dengan minoritas, dua per tiga-nya merupakan responden kulit hitam, atau 62 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masalah keperempuanan di Hollywood masih lumayan. Adanya tokoh perempuan sebagai superhero atau sutradara bisa menolong. Dari survei, hanya 32 persen yang menyebut Hollywood bermasalah dengan perempuan. Sementara 29 persen responden menilai film kaliber Oscar yang ditujukan untuk kaum perempuan, jumlahnya merosot.

Temuan itu muncul sebulan setelah nominasi Oscar diumumkan, 15 Januari lalu. Tidak ada selebriti kulit hitam yang akan berkompetisi sebagai aktor maupun aktris terbaik, bahkan untuk yang pendukung sekalipun. Tidak ada pula perempuan yang akan bertarung sebagai sutradara dan penulis naskah terbaik tahun ini.

Simpulan paling kontroversial mengiringi Selma. Film biopik Martin Luther King Jr. itu hanya dinominasikan sebagai film terbaik dan lagu terbaik. Aktor utamanya, David Oyelowo tidak dijagokan sebagai aktor terbaik. Sang sutradara, Ava DuVernay yang notabene perempuan, juga gagal masuk nominasi sutradara terbaik.

(Baca juga: Nominasi Oscar 2015 Diumumkan)

Menurut Gregory Sampson, salah satu responden kulit hitam asal Maryland mengatakan, Hollywood punya banyak pekerjaan untuk lebih membuat kaum minoritas dan perempuan inklusif. Pria 51 tahun itu menambahkan, kedua kaum itu butuh pengakuan dan jalan terbuka untuk eksis.

“Anda punya bintang besar seperti Denzel Washington atau Samuel L. Jackson, yang jelas dikenal bagi semua orang. Tapi kebanyakan dari mereka tidak mendapat pengakuan yang pantas yang seharusnya mereka dapatkan,” katanya.

(Baca juga: Petinggi The Academy Tanggapi Isu Rasis Nominasi Oscar)

Nominasi Oscar dipilih oleh The Academy of Motion Picture Arts and Sciences, yang beranggotakan sekitar 6.100 orang. Mereka dipilih berdasarkan kualitas kerja dan rekomendasi anggota yang telah ada sebelumnya. Investigasi tahun 2012 oleh Los Angeles Times menunjukkan, keanggotaan juri Oscar 94 persen kulit putih dan 77 persen laki-laki, dengan usia rata-rata 62 tahun.

Survei Reuters sendiri dilakukan secara online dari 13 hingga 18 Februari pada publik Amerika.

(rsa/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER