Mexico City, CNN Indonesia -- Satu gelombang baru pembuat film Meksiko mengikuri jejak kesuksesan Alejandro G. Innaritu, yang mendobrak paket membaut film di Hollywood dengan membuat film-film berani dengan aktor-aktor terkenal.
Film Innaritu “
Birdman” mendapat sembilan nominasi
Academy Awards atau Oscar, dalam kategori antara lain sutradara terbaik dan peran utama pria terbaik, dan mengikuti kesuksesan sutradara Meksiko lain Alfonso Cuaron yang tahun lalu memenangkan kategori sutradara terbaik untuk film “
Gravity”.
Ini adalah kemenangan pertama satu pembuat film asal Amerika Latin di ajang Oscar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inarritu, Cuaron dan Guillermo del Torro memulai karir mereka pada 1990-an ketika industri film dalam negeri Meksiko praktis mati, dan mereka pun meninggalkan negara itu untuk memulai karir di panggung film global.
“Kami beruntung karena mendapat kesempatan dari pembuat film Eropa, dan beberapa pembuat film Amerika,” kata Inarritu.
“Meksino masih merupakan sumber luar biasa untuk budaya, tetapi dari sisi sinema…20 tahun lalu, sangatlah buruk.”
Ketiga sutradara itu berhasil mempertahankan kendali proyek-proyek film yang menggebrak pakem umum dalam sistem Hollywood dan menonjolkan profil Meksiko ketika mereka membuat film-film besar seperti “
Gravity” atau “
Pacific Rim” karya del Toro, dan juga proyek-proyek berbiaya murah yang bersifat lebih pribadi seperti “
Birdman”.
Kelompok industri perfiliman Meksiko Canacine melaporkan bahwa produksi film Meksiko meningkat dari 28 pada tahun 2000 menjadi 130 buah tahun lalu. Tetapi aktor-aktor kelas atas dari negara ini tampaknya akan sulit menembus Hollywood.
Tahun ini dua sutradara, yang masuk dalam jajaran kelompok sutradara yang tidak mau mengikuti resep-resep studio film yaitu Gerardo Naranjo dan Michael Franco, akan merilis film baru mereka.
Generasi baru sutradara ini tumbuh di Meksiko yang secara cepat mendunia, setelah perekonomian negara itu dibuka pada 1990-an dan perubahan dari satu partai penguasa pada 2000.
Film-film awal karya Naranjo adalah “
Miss Bala” yang bercerita mengenai seorang ratu kecantikan yang terseret ke dalam dunia penyelundup narkoba, dan “
I’m Gonna Explode” tentang cinta dan pemberontakan remaja, berhasil menarik perhatian 20th Century Fox.
 Alfonso Cuaron berhasil memenangkan Oscar 2014 lewat film Gravity. (Getty Images/Alberto E. Rodriguez) |
Dia menghabiskan waktu empat tahun mengembangkan dua film besar produksi Fox, termasuk pembuatan kembali film “
Death Wish” bersama Bruce Willis, tetapi kemudian mundur karena merasa frustasi dengan sistem yang berlaku di studio itu.
“Penting untuk mengakui kepiawaian generasi yang lebih tua,” ujar Naranjo. “Cuaron, Inarritu, mereka berhasil menemukan cara melindungi proyek mereka, dan itu hal yang sulit dilakukan di Amerika Serikat. Industri ini punya cara untuk terus menerus membatasi kreativitas.”
Kecewa dengan HollywoodTetapi keputusan Naranjo untuk meninggalkan Hollywood ini menarik perhatian dan dia berhasil mengajak sekelompok aktor muda seperti Dakota Fanning, untuk membintangi film independennya yang berjudul “
Vienna and Fantomes.”
Setelah selama beberapa tahun kesulitan menghadapi sistem studio tanpa ada hasilnya, dia akhirnya menulis, menyutradarai dan membuat film itu sendiri dalam beberapa bulan dan kini sedang dalam proses penyuntingan.
“Saya merasa saya memiliki sesuatu yang kurang diapresiasi di industri ini,” ujarnya. “Saya memberi kesempatan pada para aktor Amerika untuk melakukan yang ingin mereka lakukan, tetapi tidak ada kesempatan itu itu.”
Fanning berperan sebagai seorang groupie muda yang mengikuti satu band punk.
“Ini satu perjalanannya untuk mengerti bahwa di Amerika status selebriti tidak didasarkan pada bakat,” kata Naranjo.
Para sutradara Meksiko mengembangkan satu gaya canggih dalam membuat film yang menyingkirkan batasan-batasan tradisional dalam fiksi dan dokumenter, sehingga berhasil menang di sejumlah festival kenamaan dunia.
Mereka menghadapi kebatasan anggaran, hanya sekitar US$2 juta, tetapi mempertahankan visi pribadi masing-masing sehingga menarik para aktor Hollywood yang menginginkan peran-peran yang lebih berat.
Michael Franco, yang memenangkan hadiah utama di festival Cannes 2012 lewat filmnya “
After Lucia", kini sedang menyunting film berbahasa Inggris pertamanya berjudul “
Chronic” yang dibintangi oleh Tim Roth.
Roth, yang pernah menjadi juri di Cannes pada 2012 itu, merasa senang bisa bekerja dengan sutradara muda itu dan mendorongnya agar menulis ulang satu naskah film yang sedang dibuat Franco dengan peran utama seorang pria.
“
Chronic” terinsipirasi oleh seorang perempuan yang merawat nenek Franco yang sedang sakit keras, kini Roth memerankan perawat yang menjaga pasien yang sakit keras sementara dia kesulitan membuka hubungan kembali dengan keluarga yang dia tinggalkan.
“Film saya tidak ringan untuk masyarakat, tetapi saya mencoba mengembangkan satu cerita yang tidak biasa dan tidak masuk dalam satu
genre tertentu,” ujar Franco.
Roth juga memegang salah satu peran utama dalam film “
600 miles” film pertama Gabriel Ripstein, yang juga memproduksi “
Chronic” dengan Franco.
“
600 Miles” memenangkan kategori karya pertama terbaik di Festival Berlin pada Februari lalu, untuk Ripstein yang merupakan putera pembuat film Meksiko Arturo Ripstein, yang pernah bekerja sebagai eksekutif studio Hollywood selama satu dekade.
“Ini hanya soal menemukan aktor yang mau bekerja dengan para pembuat film yang berbeda,” ujar Ripstein. “Tetapi kami tetap memegang kendali proyek itu dan tidak mau membuat konsesi.”
Terinspirasi oleh program
Fast and Furious dimana sejumlah agen Amerika Serikat kehilangan senjata berkaliber tinggi di Meksiko, “
600 miles” mengikuti sepak terjang seorang pemuda Meksiko yang untuk kali pertama menjadi penyelundup senjata, dan Roth berperan sebagai agen AS yang mengejarnya.
 Guillermo del Toro berhasil mengkombinasikan film Hollywood beranggaran besar dan tetap membuat film kecil yang menawarkan peran lebih berkarakter. (Getty Images/Tommaso Boddi) |
Sementara kini keuangan Hollywood sangat tergantung pada film-film waralaba, para sutradara yakin mereka akan bisa menarik aktor-aktor berbakat untuk terlibat dalam proyek-proyek independen mereka.
“Hollywood sekarang tidak sama dengan ketika Inarritu dan Cuaron pertama kali terlibat,” ujar Gaz Alazraki, yang menyutradarai film seri berbahasa Spanyol pertama saluran Netflix “
Club de Cuervos”.
“Tetapi ada banyak aktor-aktor bagus yang mau membuat film yang lebih bersifat pribadi, jadi bagus jika anda bisa mengajak mereka.”