Jakarta, CNN Indonesia -- Kepergian Leonard Nimoy, aktor legendaris pemeran Mr. Spock di serial
Star Strek, pada Jumat kemarin (27/2), membuat para penggemarnya beramai-ramai mencuitkan gambar diri sembari mengacungkan vulcan salute atau salam vulcan, sebagaimana biasa dilakukan Spock, juga Nimoy.
Vulcan salute adalah gerakan tubuh mengangkat sebelah tangan dengan jemari seolah membentuk huruf V: jari tengah menempel telunjuk dan jari manis menempel kelingking. Lalu, diiringi ucapan khas, "
live long and prosper." Terus terang, tidak semua orang bisa melakukan Vulcan salute.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepergian Nimoy juga dikaitkan isu aktual busana biru hitam dan putih emas yang menjadi perdebatan di ranah maya kemarin. Gary Whitta, penulis naskah film T
he Book of Eli, The Walking Dead, Star Wars, mencuitkan gambar Spock dan Kapten Kirk berkostum biru dan emas.
"
The only blue and gold that matter today," ia menuliskan. Untuk diketahui, gambar busana biru hitam dan putih emas yang beredar di internet itu diguncingkan karena "aneh" di mana tidak semua mata melihat warnanya yang sama. Ada yang melihatnya biru hitam, lainnya putih emas.
(
Baca Juga: Perdebatan Soal Warna Gaun Bikin Sesak Internet)
Tagar #LLAP yang merupakan akronim dari "Live long and prosper" yang biasa diucapkan Nimoy di mana pun dan dicuitkan via akun Twitter-nya juga menjadi trending topic di Twitter. Aksi Nimoy sebagai Spock memang menginspirasi banyak orang tentang luar angkasa dan sains.
NASA pun mencuitkan ucapan belasungkawa bagi Nimoy, sembari menayangkan foto Nimoy (kemeja biru, celana putih) bersama pejabat NASA di depan pesawat ulang alik Enterprise, pada 1976. Nimoy turut mempromosikan NASA dengan menjadi narator video peluncuran misi Dawn pada 2007.
Presiden Barack Obama menyampaikan ucapan belasungkawa melalui akun Twitter Gedung Putih. Bahkan akun JFK Library tak ketinggalan menayangkan telegram bertanggal 9 Juli 1962 dari Nimoy yang dtujukan kepada Presiden John F. Kennedy agar menyelamatkan bumi.
Kesedihan tentu saja dirasakan William Shatner, pemeran Kapten Kirk di Star Strek yang dirilis sekitar 1965. Ia mencuitkan ungkapan duka citanya, "
I loved him like a brother. We will all miss his humour, his talent, and his capacity to love."
Cuitan panjang disampaikan cucu Nimoy via TwitLong. Ia memuji sang kakek luar biasa, baik sebagai individu, suami, kakek, saudara, aktor, penulis, teman. Ia juga menawarkan kemeja spesial di laman
SHOPLLAP.com yang digarap COPD Foundation.
Namun ternyata ada juga media yang keliru menyebut serial yang diperankan Nimoy yaitu
Star Strek dengan
Star Wars, seperti ditayangkan seorang
netizen, dan segera dikoreksi oleh media tersebut. Padahal sekalipun sama-sama bertema luar angkasa dan sains, kedua film sama sekali berbeda.
Sepanjang hidupnya, sekalipun berusia lanjut, Nimoy tetap aktif berkegiatan, termasuk merilis buku fotografi dan puisi. Berikut ini petikan sebuah puisi yang pernah ditulis oleh aktor kelahiran Boston, 26 Maret 1931.
I may not beI may not be
I may not be the fastest
I may not be the tallest
Or the strongest
I may not be the best
Or the brightest
But one thing I can do better
Than anyone else...
That is
To be me
(vga/vga)