Lima Dekade Film The Sound of Music
CNN Indonesia
Senin, 02 Mar 2015 07:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi Lady Gaga menyanyikan empat lagu dari film musikal The Sound of Music (TSM) secara medley di perhelatan Academy Awards dua pekan lalu benar-benar menggiring ingatan pada film legendaris itu. Hari ini, tepat ulang tahun ke-50 penayangannya.
Lima dekade lalu, pada 2 Maret 1965, TSM diputar perdana di New York, Amerika Serikat (AS). Dibintangi Julie Andrews yang berperang sebagai Maria von Trapp, pengasuh anak-anak yang dinikahi pria berpangkat kapten asal Austria.
TSM menjadi film musikal terbesar sepanjang masa. Tak hanya menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga, juga memiliki lagu-lagu bagus dan panorama alam indah. Tak heran bila menuai sukses berskala internasional.
Inilah salah satu kehebatan film. Begitu indahnya lokasi syuting TSM, sampai-sampai orang terpincut ingin melakukan tur di lokasi serupa. Selain bernostalgia, juga mendapat pengalaman seru ala Maria.
Salzburg, kota yang menjadi lokasi syuting TSM terus dikenang hingga kini. Sejak 1966, banyak turis menanyakan di mana tepatnya lokasi syuting film ini. Sayangnya, tak banyak orang Austria yang menonton atau tahu soal film legendaris ini.
Untung saja ada satu perusahaan yang tahu betul soal TSM berikut lokasi syutingnya. Dialah Kleinbusse am Mirabellplatz yang berjasa menyediakan enam mobil van Volkswagen sebagai moda transportasi bagi 250 bintang dan kru selama tiga bulan syuting.
Laman CNN mengabarkan, perusahaan ini menyediakan tur TSM dua empat jam sehari, setiap hari, sepanjang tahun. Sekalipun musim dingin pada Januari, tur tetap dilaksanakan. Kebanyakan turis berasal dari Amerika, Italia, India, Jepang dan Siprus.
Tur dimulai dari Mirabell Gardens yang dijadikan lokasi syuting adegan menyanyikan lagu Do-Re-Mi, dilanjutkan ke Leopoldskron Palace yang merupakan lokasi syuting adegan di tepi danau.
Selasar Leopoldskron Palace, tempat syuting lagu Sixteen Going on Seventeen, terlalu ramai dikunjungi turis, sehingga dipindahkan ke Hellbrunn Palace Gardens, pada 1989. Dan masih banyak lain lokasi lain yang tak kalah indah.
Tur berujung di Salzkammergut di mana terdapat Lake Fuschl, Lake Wolfgang, juga Mondsee. Seremoni pernikahan Maria dan sang kapten dilakukan di sini. Tur juga menyambangi Mirabelle Gardens, menyeberangi sungai Salzach dan melintasi jalur pejalan kaki Old Town.
Yang menyenangkan, banyak area, seperti pasar buah di mana Maria bermain juggle, masih sama seperti dulu. Begitu juga jembatan pejalan kaki The Mozart yang digunakan untuk syuting adegan lagu Do-Re-Mi, serta Residenzplatz dan St. Peter's Cemetery.
Aigen, kawasan di mana terdapat vila peninggalan keluarga von Trapp, kini dipenuhi bangunan hotel lain. Keluarga beken ini tinggal di vila sebelum pindah ke AS pada 1938. Pasca perang, vila ini dijual, dan jadi kediaman Heinrich Himmler, petinggi SS.
Tak sedikit hotel yang memamerkan pernak-pernik TSM atau peninggalan keluarga von Trapp, dari foto keluarga sampai cendera mata. Semua ini semata dilakukan operator wisata untuk terus menghidupkan legenda TSM.
Kini, TSM tak hanya dikenang lewat rekaman DVD, aksi teater, atau film layar lebar. The Marionettentheater di Salzburg menawarkan pertunjukan wayang musikal TSM. Managing director Barbara Heuberger sangat bangga pada kreasinya ini.
Tak kurang 50 wayang siap digerakkan selama satu jam 40 menit untuk sekali pertunjukkan. Terdiri dari lima wayang Maria, 21 anak-anak, tujuh kapten, dan dua bangsawan. Pertunjukan wayang ini sudah melanglang dari Abu Dhabi sampai Uganda.
Yang pasti, sekalipun telah lima dekade berlalu, film musikal TSM terus mengajak para pencintanya untuk bernyanyi bersama, termasuk merasakan keindahannya, dari adegan sampai panorama. Kapan ya, Indonesia membuat film serupa?
Lima dekade lalu, pada 2 Maret 1965, TSM diputar perdana di New York, Amerika Serikat (AS). Dibintangi Julie Andrews yang berperang sebagai Maria von Trapp, pengasuh anak-anak yang dinikahi pria berpangkat kapten asal Austria.
TSM menjadi film musikal terbesar sepanjang masa. Tak hanya menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam keluarga, juga memiliki lagu-lagu bagus dan panorama alam indah. Tak heran bila menuai sukses berskala internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salzburg, kota yang menjadi lokasi syuting TSM terus dikenang hingga kini. Sejak 1966, banyak turis menanyakan di mana tepatnya lokasi syuting film ini. Sayangnya, tak banyak orang Austria yang menonton atau tahu soal film legendaris ini.
Laman CNN mengabarkan, perusahaan ini menyediakan tur TSM dua empat jam sehari, setiap hari, sepanjang tahun. Sekalipun musim dingin pada Januari, tur tetap dilaksanakan. Kebanyakan turis berasal dari Amerika, Italia, India, Jepang dan Siprus.
Tur dimulai dari Mirabell Gardens yang dijadikan lokasi syuting adegan menyanyikan lagu Do-Re-Mi, dilanjutkan ke Leopoldskron Palace yang merupakan lokasi syuting adegan di tepi danau.
Selasar Leopoldskron Palace, tempat syuting lagu Sixteen Going on Seventeen, terlalu ramai dikunjungi turis, sehingga dipindahkan ke Hellbrunn Palace Gardens, pada 1989. Dan masih banyak lain lokasi lain yang tak kalah indah.
Tur berujung di Salzkammergut di mana terdapat Lake Fuschl, Lake Wolfgang, juga Mondsee. Seremoni pernikahan Maria dan sang kapten dilakukan di sini. Tur juga menyambangi Mirabelle Gardens, menyeberangi sungai Salzach dan melintasi jalur pejalan kaki Old Town.
Yang menyenangkan, banyak area, seperti pasar buah di mana Maria bermain juggle, masih sama seperti dulu. Begitu juga jembatan pejalan kaki The Mozart yang digunakan untuk syuting adegan lagu Do-Re-Mi, serta Residenzplatz dan St. Peter's Cemetery.
Aigen, kawasan di mana terdapat vila peninggalan keluarga von Trapp, kini dipenuhi bangunan hotel lain. Keluarga beken ini tinggal di vila sebelum pindah ke AS pada 1938. Pasca perang, vila ini dijual, dan jadi kediaman Heinrich Himmler, petinggi SS.
Tak sedikit hotel yang memamerkan pernak-pernik TSM atau peninggalan keluarga von Trapp, dari foto keluarga sampai cendera mata. Semua ini semata dilakukan operator wisata untuk terus menghidupkan legenda TSM.
Kini, TSM tak hanya dikenang lewat rekaman DVD, aksi teater, atau film layar lebar. The Marionettentheater di Salzburg menawarkan pertunjukan wayang musikal TSM. Managing director Barbara Heuberger sangat bangga pada kreasinya ini.
Tak kurang 50 wayang siap digerakkan selama satu jam 40 menit untuk sekali pertunjukkan. Terdiri dari lima wayang Maria, 21 anak-anak, tujuh kapten, dan dua bangsawan. Pertunjukan wayang ini sudah melanglang dari Abu Dhabi sampai Uganda.
Yang pasti, sekalipun telah lima dekade berlalu, film musikal TSM terus mengajak para pencintanya untuk bernyanyi bersama, termasuk merasakan keindahannya, dari adegan sampai panorama. Kapan ya, Indonesia membuat film serupa?
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK