Jakarta, CNN Indonesia -- Memiliki suara dahsyat dan bakat menulis lagu, ternyata tak cukup berdaya bagi Chaka Khan untuk melahirkan lagu hits secara berkala. Terhitung hanya dua lagunya yang mendunia,
Through the Fire dan
I’m Every Woman (berduet dengan Whitney Houston).
Saat ditemui CNN Indonesia di balik panggung Java Jazz Festival, sebelum berkonser bersama Incognito (7/3), Chaka tak keberatan bila disebut penyanyi
one hit wonder yang hanya melambung namanya lewat segelintir lagu.
“Membuat lagu itu seperti melempar koin. Kita tak pernah tahu apakah orang suka atau tidak, jadi hits atau tidak,” katanya peraih sepuluh Grammy Awards. “Yang jelas, apa yang saya lakukan bukanlah hal mudah. Semuanya dilakukan dengan kerja keras.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chaka juga bukan tergolong musisi yang aktif merilis album. Terhitung sejak 2007, ia belum merilis lagu dan album baru. Meskipun begitu, bukan berarti ia tak kangen merekam lagu di studio. Ia tetap melakukannya di antara seabrek kegiatan lain.
“Empat bulan belakangan ini, saya sudah merekam beberapa lagu. Nantinya bakal ada single baru yang akan saya rilis,” katanya. “Tapi untuk saat sekarang, saya masih menggarap proyek lain bersama manajemen, juga proyek Joni Mitchell.”
Chaka memulai kariernya sebagai penyanyi sejak usia 17 tahun. “Saya belajar nyanyi secara autodidak,” katanya. “Saat remaja, saya kabur dari rumah, karena tak akur dengan ibu. Demi menyambung hidup, dan bekerja sebagai penyanyi.”
Setelah mengembara dari band satu ke band yang lain di Chicago, Chaka meyakini jalan hidupnya sebagai penyanyi. “Akhirnya saya ‘nyangkut’ di ranah musik, dan begitulah seterusnya,” kata Chaka sembari mengembang senyum lebar.
Tak hanya piawai menyanyi, Chaka juga jago menulis lagu “tentang kehidupan dan perasaan, dari cinta, benci, bahagia, marah.” Diakui, inspirasinya dari kehidupan sehari-hari, dan sering kali dari tempat yang tak terduga, termasuk mimpi.
(vga/utw)