Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena kemunculan Negara Islam Irak dan Suriah atau yang biasa disebut ISIS, ternyata mendapat perhatian dari salah satu penyanyi kebanggaan Indonesia. Anggun C. Sasmi.
"ISIS itu musuhnya agama, agama Islam. Tetapi dengan pembunuhan yang kejam menjadikannya bukan cuma musuh agama, tetapi juga musuh manusia," kata Anggun ketika ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu.
Pelantun
Snow On Sahara tersebut juga ikut memperhatikan perkembangan ISIS dari mulai muncul di Irak dan Suriah, hingga kini merekrut 514 warga negara Indonesia sesuai laporan Badan Intelejen Negara (BIN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ISIS menekankan perjuangan sekelompok orang yang mengaku Islam dan berusaha mendirikan sendiri sebagai bentuk kekhilafahan di era modern, dengan berbasis di Suriah dan Irak.
"Sayangnya karena ISIS banyak, jadinya yang salah kaprah bahwa agama harus seperti yang mereka lakukan, padahal tidak," kata Anggun.
Penyanyi yang sudah merambah dunia internasional itu melanjutkan, "Agama itu urusan yang sangat pribadi antara individu dengan Tuhan, tidak dengan memaksakan kehendak kepada orang lain, apalagi Indonesia ini negara majemuk, dari dulu agama di sini banyak."
Anggun yang kini berkewarganegaraan Perancis tersebut juga pernah memberikan tanggapan atas kejadian penyerangan kepada media satire, Charlie Hebdo di Paris pada Januari lalu.
Kehidupannya di Paris jelas membuat Anggun mengetahui majalah bulanan tersebut. Ibu satu orang putri tersebut menyayangkan penyerangan yang terjadi di Charlie Hebdo dan menewaskan empat kartunis satirenya.
"Yang dikartunkan Charlie Hebdo itu hanya 20 persen. Sisanya politik. Dan bukan cuma Islam yang dibuat kartunnya, tetapi semua agama pun dibuat," kata Anggun berkomentar. Menurutnya, Charlie Hebdo hanya memberi perspektif lain terhadap agama, bukan untuk menghina agama.
(rsa/rsa)