Putus Asa Kehilangan Zayn Malik Bisa Berujung Gangguan Mental

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mar 2015 10:10 WIB
Hengkangnya Zayn Malik dari One Direction membuat penggemar histeris. Tak sedikit yang menanggapinya berlebihan. Hati-hati, itu bisa mengganggu mental.
Hengkangnya Zayn Malik ditanggapi fans dengan histeris. (themikeroberts/Flickr)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hengkangnya Zayn Malik dari One Direction membuat penggemar histeris. Tak sedikit yang menanggapinya dengan kesedihan berlebihan. Zayn bukan hanya menciptakan tagar yang menjadi trending topic Twitter. Ia juga berpotensi membuat penggemar lain seperti dirinya, yang stres bahkan mungkin depresi.

Itu disampaikan salah satu lembaga kesehatan Inggris, bernama Mind. Lembaga itu menyarankan agar penggemar yang merasa sangat sedih sampai putus asa karena idolanya hengkang dari boy band yang digeluti selama lima tahun, agar mencari dukungan dan bantuan kesehatan mental.

Diberitakan Independent, pernyataan itu muncul setelah ada tagar tentang keluarnya Zayn, yang mengindikasikan proses menyakiti diri sendiri. "Keputusasaan bisa berujung pada perasaan sedih, stres, maupun gelisah. Penting untuk mencari bantuan jika Anda melewati masa yang sulit," ujar seorang juru bicara lembaga Mind.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembaga itu menawarkan bantuan bagi penggemar yang mengalami masa sulit. Terutama, jika mereka tidak bisa mendapat dukungan dari sahabat, teman, serta keluarga. Mind mengklaim memiliki informasi menyeluruh soal depresi, potensi menyakiti diri sendiri, dan kesehatan mental lainnya. Mereka memberi nomor kontak.

"Gunakanlah dengan bijak. Media sosial bisa memainkan peran penting untuk menjaring dukungan. Tapi bagaimana pun, penting untuk mengenali bahaya yang diciptakan situs atau tren sosial media dan bagaimana ia mendorong menyakiti diri sendiri," ujar jubir itu lagi.

Karena itu Mind menyarankan agar penggemar yang putus asa karena Zayn hengkang, menjauhkan diri sejenak dari media sosial. Mind juga mengimbau agar masyarakat tidak meributkan hengkangnya Zayn lagi. Jika masih, Mind menyarankan agar hati-hati dalam berkata.

"Kegiatan menyakiti diri sendiri merupakan permasalahan serius dan seharusnya tidak pernah diremehkan. Kami mendorong agar tidak menggunakan Twitter atau media sosial lain untuk mengajak menyakiti diri sendiri. Sebaiknya laporkan jika ada aktivitas yang mengkhawatirkan," ujar Mind lagi.

Situs Healthline menjelaskan, kehilangan seseorang yang sangat dikasihi memang bisa menyebabkan stres dan depresi. Tanda-tanda rasa duka berubah menjadi depresi adalah saat seseorang mulai mengalami hilang konsentrasi dan sulit fokus. Tanda lain, orang itu juga merasa sangat buruk dan gelisah berlebihan.

Tidur pun menjadi tidak nyenyak dalam waktu lama, bisa-bisa sampai enam minggu. Berat badan juga berubah drastis, baik naik maupun turun. Orang yang depresi juga memiliki pikiran untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri. Ia harus dikelilingi orang dekat.

Sebelumnya diberitakan, Zayn Malik telah secara resmi memutuskan hengkang dari One Directions. Melalui akun Facebook band asal Inggris itu ia mengungkapkan, Zayn lelah dengan berbagai sorotan. Ia ingin menjalani hidup normal sebagai pemuda berusia 22 tahun.

Sebelum memutuskan hengkang, Zayn mengaku stres dan pulang ke Inggris di tengah turnya di Asia. Di Manila dan Jakarta, One Direction hanya tampil berempat. Keputusan hengkangnya Zayn dilakukan saat teman-teman band-nya tengah konser di Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (25/3) malam. Harry Styles, personel lain dan sahabat Zayn sampai menangis di panggung.

(rsa/utw)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER