Jakarta, CNN Indonesia -- Tidak seperti biasanya, langit Jakarta pada Jumat (27/3) cerah.
Tapi hati sebagian besar masyarakat Indonesia hari ini digelayuti mendung. Karena tersiar kabar kalau salah satu artis kesayangan mereka, Olga Syahputra, telah berpulang ke pangkuan Tuhan.
Pertama kali diberitakan oleh salah satu acara hiburan di stasiun televisi Indonesia, Olga yang bernama asli Yoga Syahputra itu meninggal pukul 16.17 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang lahir pada 8 Februari 1983 ini pertama kali mengenal dunia hiburan lewat Sanggar Ananda yang dibina oleh Aditya Gumay pada tahun 2004.
Awalnya Olga sempat ingin berhenti berlatih, karena tidak sanggup membayar biayanya. Ia sampai menjual kulkas untuk meneruskan mimpinya. Beberapa tahun kemudian sang sahabat, Bertrand Antolin, membelikan Olga kulkas baru sebagai hadiah kesuksesan.
Sanggar Ananda benar membuka pintu Olga ke dunia hiburan, walau dimulai dengan menjadi asisten penyanyi dangdut Rita Sugiarto.
Dari menjadi asisten Rita, Olga banyak belajar hal mengenai dunia hiburan.
Gaya komunikasinya yang flamboyan membuat banyak pencari bakat menggunakan jasanya, untuk tayangan sinetron hingga acara di televisi.
Tapi sosok Olga di televisi mulai dikenal setelah ia tampil bersama Indy Barends dan Indra Bekti dalam acara bincang-bincang televisi
Ceriwis (2003).
Ketika itu lawakannya dalam segmen
Diana Dalam Berita sangat mengocok perut.
Berkat Olga, masyarakat Indonesia seakan mulai menerima penampilan artis yang berperawakan gemulai.
Setelah
Ceriwis, anak pertama dari tujuh bersaudara ini kembali ketiban rezeki.
Kali ini ia didaulat untuk menjadi pembawa acara musik televisi
Dahsyat (2008).
Penampilannya tidak lagi menjadi pemanis, namun sebagai pembawa acara utama yang selalu memeriahkan suasana.
Tidak hanya sinetron, tawaran bermain film dan merekam lagu pun ia terima.
Puncak karier Olga adalah ketika ia menerima penghargaan bergengsi
Presenter Acara Variety Show Music Terfavorit dan Pelawak Terfavorit dalam
Panasonic Awards 2009 dan 2010.
Televisi seakan menjadi rumah kedua Olga.
Rumor yang beredar, sehari-harinya seorang Olga bahkan harus bolak-balik dari stasiun televisi ke stasiun televisi lain hanya dalam hitungan jam, karena kedua stasiun televisi tersebut bersaing untuk menampilkan Olga dalam acaranya.
Bayaran Olga pun melambung dan dikabarkan bernilai puluhan juta rupiah untuk satu episodenya.
Harga tersebut rasanya memang pantas untuk seorang Olga.
Karena terbukti, seluruh acara televisi yang dibintangi olehnya mendapat sambutan meriah dari masyarakat Indonesia dan penggemarnya yang menamakan diri Olga Loverz.
Tapi sikap pria berdarah Jawa-Minang yang suka ceplas-ceplos ini tidak membahagiakan semua orang. Ia kerap mengolok, biasanya mengenai fisik seseorang, yang tidak pantas diucapkan di depan kamera televisi.
Beberapa kali Olga tersandung kontroversi yang membuat rating acara gosip di televisi naik.
Salah satunya pada 2013, ketika ia dilabrak oleh penyanyi Yuni Shara yang saat itu masih berhubungan dengan Raffi Ahmad dalam acara yang disiarkan secara langsung di sebuah stasiun televisi.
Yuni melabrak Olga karena ia menilai candaannya sudah keterlaluan.
Selain Dahsyat, acara televisi yang Olga bintangi adalah
Pesbukers (2011) dan
Yuk Keep Smile (2013). Ia pun mengajak sang adik, Billy Syahputra, untuk ikut tampil di televisi bersamanya.
Pada tahun 2014 kondisi kesehatan Olga memburuk dan ia koma. Diagnosa dokter mengatakan kalau Olga menderita radang selaput otak.
Dari para sahabatnya, dikabarkan kalau Olga dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Sepanjang kariernya, Olga telah bermain dalam 10 film, tujuh sinetron, 29 acara televisi dan memenangkan 11 penghargaan.
Selamat jalan Olga, gelak tawamu akan selalu kami ingat…
[Gambas:Youtube] (ard/ard)