Putri Kurt Cobain Ternyata Bukan Pencinta Nirvana
Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Kamis, 09 Apr 2015 12:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengakuan Frances Bean Cobain, putri mendiang Kurt Cobain, akan membuat sedih penggemar Nirvana. Dalam sebuah wawancara dengan majalah Rolling Stone tentang dokumenter Kurt Cobain: Montage of Heck yang tayang di HBO, gadis 22 tahun itu membuat pengakuan mengejutkan. Ia ternyata bukan penggemar musik sang ayah.
"Saya tidak terlalu menyukai Nirvana, maaf. Saya lebih suka Mercury Rev, Oasis, Brian Jonestown Massacre," ujarnya menyebutkan, disambung cengiran yang akhirnya berbuah tawa.
Selera musik memang tidak dapat diwariskan. Alih-alih merasa aneh karena tidak menggemari lagu-lagu Nirvana, Frances justru mengaku lebih canggung jika ia menggandrunginya. Meski begitu, masih ada lagu Nirvana yang dianggapnya bagus, seperti Territorial Pissings dari album Nevermind. Dumb dari album In Utero juga sering membuatnya menangis haru.
Frances juga tidak memungkiri betapa sang ayah begitu melegenda. "Saya masih berusia 15 tahun saat menyadari dia tidak dapat dielakkan. Saat saya di mobil dan menyetel radio, ada ayah saya. Dia lebih besar dari kehidupan, dan kultur kita terobsesi dengan musisi yang telah meninggal," katanya.
Kata Frances, orang-orang begitu memuja sang ayah karena sosoknya menginspirasi. "Dia bahkan menjadi lebih besar setelah meninggal daripada saat masih hidup. Anda tidak berpikir akan lebih besar, tapi itulah yang terjadi."
Aura pemujaan itulah yang mendorong Frances memproduksi dokumenter Kurt Cobain: Montage of Heck. Film itu akan ditayangkan pada 4 Mei, setelah mengenang 21 tahun meninggalkan Cobain. Frances menuturkan, menggarap film itu memperbaiki hubungannya Courtney Love.
Frances bercerita, saat pertama menonton bagian awal film, sang ibu sudah langsung menitikkan air mata. "Ibu memeluk saya, menangis dan berkata, 'Maafkan saya, maafkan saya, maafkan saya,'" ujar Frances, seperti dikutip Huffington Post. Ia mengatakan permintaan maaf itu berulang-ulang kali.
"Kemudian dia bertanya, 'Apakah kau menyadari seberapa dalam ayahmu mencintaimu?' Dan saya berkata, 'Ya, tentu saja,'" kata Frances.
(rsa/vga)
"Saya tidak terlalu menyukai Nirvana, maaf. Saya lebih suka Mercury Rev, Oasis, Brian Jonestown Massacre," ujarnya menyebutkan, disambung cengiran yang akhirnya berbuah tawa.
Selera musik memang tidak dapat diwariskan. Alih-alih merasa aneh karena tidak menggemari lagu-lagu Nirvana, Frances justru mengaku lebih canggung jika ia menggandrunginya. Meski begitu, masih ada lagu Nirvana yang dianggapnya bagus, seperti Territorial Pissings dari album Nevermind. Dumb dari album In Utero juga sering membuatnya menangis haru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Frances, orang-orang begitu memuja sang ayah karena sosoknya menginspirasi. "Dia bahkan menjadi lebih besar setelah meninggal daripada saat masih hidup. Anda tidak berpikir akan lebih besar, tapi itulah yang terjadi."
Frances bercerita, saat pertama menonton bagian awal film, sang ibu sudah langsung menitikkan air mata. "Ibu memeluk saya, menangis dan berkata, 'Maafkan saya, maafkan saya, maafkan saya,'" ujar Frances, seperti dikutip Huffington Post. Ia mengatakan permintaan maaf itu berulang-ulang kali.
"Kemudian dia bertanya, 'Apakah kau menyadari seberapa dalam ayahmu mencintaimu?' Dan saya berkata, 'Ya, tentu saja,'" kata Frances.
(rsa/vga)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK